Sejarah Sains_pertanian

Norman Borlaug, tokoh yang sering dikenali sebagai "bapa Revolusi Hijau".

Asas-asas sains pertanian difahamkan bermula dengan kajian dilakukan Gregor Mendel dalam bidang genetika, namun sains pertanian dalam konteks modern bisa dikatakan dimulai pada abad ke-18 ketika pupuk kimia mempengaruhi fisiologi tanaman. Pemumpukan kegiatan pertanian yang mendadak sejak tahun 1960-an baik di negara-negara maju dan berkembang - seringkali disebut dengan Revolusi Hijau - yang merupakan kemajuan yang dibuat dalam menseleksi dan meningkatkan mututanaman dan haiwan ternakan untuk produktivitas tinggi, juga penggunaan input tambahan seperti pupuk dan pestisida.

Pertanian merupakan kegiatan campur tangan paling utama dilakukan manusia terhadap alam, sehingga mengesan persekitaran taburan manusia secara umum. Pertanian intensif, pertanian industri, serta peningkatan populasi telah menarik perhatian ilmuwan mengenai pentingnya pengembangan kaedah atau metode pertanian baru untuk menangani kesan sampingan buruk daripada kegiatan tersebut; termasuk bidang teknoulgi yang mengasumsikan bahwa seluruh solusi masalah teknologi ada pada teknologi yang lebih baik, dan pertanian juga merupakan teknologi. Solusi yang dipertimbangkan mulai dari manajemen hama terpadu, pegurusan sampah, seni bina landskap, dan genomika. Teknologi baru seperti bioteknologi, sains komputer antara lainnya telah memungkinkan untuk mengembangkan bidang pengajian baru termasuk dalam bidang kejuruteraan genetik, agrofizik, statistik pertanian serta pertanian tepat.

Tokoh penting