Ānanda
Ānanda

Ānanda

Ānanda (abad ke-5–ke-4 SM) adalah murid utama Buddha dan salah satu dari sepuluh murid utama. Di antara sebagian besar murid Buddha, Ānanda dikenal karena memiliki ingatan terbaik. Sebagian besar sutra Buddhis awal Sutta-Piṭaka (Pāli; Bahasa Sanskrit: Sūtra-Piṭaka) diatributkan kepada pengumpulan ulangnya terhadap ajaran-ajaran Buddha pada Konsili Buddhis Pertama. Karena alasan tersebut, ia dikenal sebagai Bendahara Dhamma, dengan Dhamma (Sanskrit: Dharma) merujuk kepada ajaran Buddha. Dalam teks-teks Buddhis awal, Ānanda merupakan sepupu pertama Buddha. Meskipun teks-teks awal tak sejalan tentang sebagian besar paruh kehidupan awal Ānanda, mereka sepakat bahwa Ānanda ditahbiskan menjadi biksu dan bahwa Puṇṇa Mantāniputta (Sanskrit: Pūrṇa Maitrāyaṇīputra) menjadi gurunya. Dua puluh tahun dalam pelayanan Buddha, Ānanda menjadi murid Buddha, saat Buddha memilihnya untuk tugas tersebut. Ānanda menjalankan tugas-tugasnya dengan penuh pengabdian dan perhatian, dan bertindak sebagai perantara antara Buddha dan umat awam, serta saṅgha (Sanskrit: saṃgha, lit. 'komunitas monastik'). Ia mendampingi Buddha sepanjang sisa masa hidupnya, tak hanya bertindak sebagai pembantu, namun juga juru tulis dan pembicara.Para cendekiawan bersikap skeptis mengenai sebagian besar peristiwa yang terjadi dalam kehidupan Ānanda, khususnya Konsili Pertama, dan konsensus mengenai hal tersebut telah ditetapkan. Sebuah catatan tradisional dapat ditarik dari teks-teks awal, kitab komentar, dan teks kronik-kronik pasca-kanonikal. Ānanda memiliki peran penting dalam pendirian ordo biksuni (Sanskrit: bhikṣuṇī, lit. 'biarawati'), saat ia memohon Buddha atas nama ibu tiri Buddha, Mahāpajāpati Gotamī (Sanskrit: Mahāprajāpatī Gautamī) agar ia mendapatkan izin untuk ditahbiskan. Ānanda juga mendampingi Sang Buddha pada tahun terakhir masa hidupnya. Sehingga, ia menjadi saksi mata dari beberapa ajaran dan prinsip yang disampaikan oleh Sang Buddha sebelum kematiannya, termasuk prinsip terbaik yang harus dipegang oleh umat Buddha terhadap ajarannya dan disiplin sebagai perlindungan mereka, dan bahwa ia tak akan memilih pemimpin baru. Periode terakhir kehidupan Buddha juga menunjukkan bahwa Ānanda sangat memperhatikan orang-orang Buddha, dan ia sangat sedih saat Sang Buddha parinibbana.Tak lama setelah kematian sang Buddha, Konsili Pertama diadakan, dan Ānanda memutuskan untuk meraih pencerahan tidak lama sebelum konsili dimulai, yang merupakan sebuah keharusan. Ia memiliki peran penting dan bersejarah pada konsili tersebut sebagai saksi hidup langsung dari kehidupan dan pengajaran Sang Buddha, mendaraskan khotbah-khotbah sang Buddha dan memeriksa ketepatan dan keakuratannya. Namun, pada konsili yang sama, ia dicela oleh Mahākassapa (Sanskrit: Mahākāśyapa) dan sebagian besar saṅgha karena mengizinkan wanita untuk ditahbiskan dan karena kegagalannya untuk memahami dan menghormati Buddha dalam beberapa saat genting. Ānanda tetap mengajar sampai akhir hidupnya, menurunkan warisan spiritualnya kepada para muridnya Sāṇawāsī (Sanskrit: Śāṇakavāsī) dan Majjhantika (Sanskrit: Madhyāntika), dan lainnya, yang kemudian memegang peran utama dalam Konsili Kedua dan Konsili Buddhis Ketiga. Ānanda wafat 20 tahun setelah Sang Buddha parinibbana, dan stupa-stupa dibangun di tepi sungai tempat ia wafat.Ānanda adalah salah satu tokoh yang paling dikasihi dalam Agama Buddha. Ia dikenal karena ingatannya, pengetahuannya, dan belas kasihnya, dan seringkali dipuji oleh Sang Buddha atas hal-hal tersebut. Ia berperan sebagai foil bagi Sang Buddha, tetapi, ia masih memiliki kelekatan duniawi dan belum tercerahkan, berlawanan dengan Sang Buddha. Dalam tradisi-tradisi Sanskerta tertulis, Ānanda dianggap menjadi patriark Dhamma, yang berada dalam silsilah spiritual, memperoleh ajaran dari Mahākassapa dan menurunkannya kepada para muridnya sendiri. Ānanda dihormati oleh para biksuni sejak awal abad pertengahan karena jasanya dalam mendirikan sangha biksuni. Pada masa sekarang, komponis Richard Wagner dan penyair India Rabindranath Tagore terinspirasi oleh cerita-cerita tentang Ānanda dalam karya mereka.

Ānanda

Lahir Abad ke-5–4 SM
Kapilavastu
Didahului oleh Mahākassapa
Diikuti oleh Majjhantika atau Sāṇawāsī
Agama Buddhisme
Ibubapa Raja Śuklodana atau Raja Amitodana; Ratu Mrgī (tradisi-tradisi Sanskerta)
Meninggal dunia 20 tahun setelah parinibbana Sang Buddha
Di sungai Rohīni dekat Vesālī, atau Sungai Gangga
Guru Sang Buddha; Puṇṇa Māntāniputta
Students Majjhantika; Sāṇavāsī, dll.
Consecration Mahākassapa
Initiation Tahun ke-20 (Mūlasarwāstiwāda) atau ke-2 (tradisi lain) dari pelayanan Buddha
Nigrodhārāma atau Anupiya, Malla
by Daśabāla Kāśyapa atau Belaṭṭhasīsa
Nama lain Videhamuni; Dhamma-bhaṇḍāgārika ('Bendahara Dhamma')
Gelaran Sesepuh Dharma (tradisi Sanskerta)

Rujukan

WikiPedia: Ānanda http://www.daophatngaynay.com/vn/files/file-nen/Pr... http://1.droppdf.com/files/UTrS6/encyclopedia-of-r... http://www.khamkoo.com/uploads/9/0/0/4/9004485/bud... http://www.khamkoo.com/uploads/9/0/0/4/9004485/the... http://dialoguethejournal.mripub.com/index.php/dai... http://www.palikanon.com/english/pali_names/aa/aan... http://www.palikanon.com/english/pali_names/dic_id... http://www.palikanon.com/english/pali_names/n/naal... http://blogs.dickinson.edu/buddhistethics/files/20... http://echo-lab.ddo.jp/Libraries/%E3%82%A4%E3%83%B...