Biografi Ahmadshah_dari_Pagar_Ruyung

Munculnya nama Sultan Ahmadshah sebagai Yang Dipertuan Pagar Ruyung, berdasarkan dari kaitan surat-menyurat antara seorang regent VOC di Padang, Jacob Pits dengan raja Minangkabau, salah satunya surat bertanggal 9 Oktober 1668 yang ditujukan kepada Sultan Ahmadshah, Iskandar Zur-Karnain, Penguasa Minangkabau yang kaya akan emas.[2]. Isi surat tersebut memberitahu bahawa VOC telah berjaya mengusir pengaruh Kesultanan Aceh di sepanjang pesisir barat pulau Sumatera dan meminta raja Minangkabau untuk kembali membuka hubungan dagang dengan mengalirkan hasil emas ke pesisir pantai barat.

Menurut catatan Belanda kemungkinan Sultan Ahmadshah meninggal dunia pada tahun 1674.[3] Lebih awal lagi, pada tahun 1670 Belanda menerima surat yang menyebut sebagai raja Suruaso[4]. kemudian disusuli surat pada tahun 1678, dan oleh Jacob Pits dirujuk kepada Yang Dipertuan Inderma,[5]. berdasarkan surat yang sampai pada tahun 1703, Sultan Ahmadshah memiliki seorang putera yang bernama Indermashah dari Suruaso yang kemudian menggantikannya sebagai raja Minangkabau, surat tersebut juga menyebutkan bahawa Sultan Ahmadshah puteranya Sultan Khalifatullah Indramashah.[6].