Kesan yang ditimbulkan dari kebakaran liar antara lainnya:
Menyebarkan pelepasan gas karbon dioksida ke pada atmosfera. Kebakaran hutan pada 1997 menimbulkan pelepasan / penyebaran sebanyak 2.6 bilion tan karbon dioksida ke atmosfer (sumber majalah Nature 2002). Sebagai perbandingan total, pelepasan karbon dioksida di seluruh dunia pada tahun tersebut adalah 6 miliar tan.
Terbunuhnya hidupan liar dan musnahnya tanaman baik karena kebakaran, didedahkan kepada asap atau rusaknya habitat. Kebakaran juga dapat menyebabkan banyak spesies endemik/khas di suatu daerah turut pupus sebelum ia sempat dikenali/diteliti.
Menyebabkan banjir selama beberapa minggu di saat musim hujan dan kekeringan di saat musim kemarau.
Kekeringan yang ditimbulkan dapat menyebabkan penggendalaan jalur pengangkutan lewat sungai dan menyebabkan kelaparan di daerah-daerah terpencil.
Kekeringan juga akan mengurangi isipadu air tadahan pada saat musim kemarau yang mengakibatkan terhentinya penjana elektrik pada musim kemarau.
Musnahnya bahan mentah industri perkayuan, mebel/furniture. Lebih jauh lagi hal ini dapat mengakibatkan perusahaan perkayuan terpaksa ditutup karena kurangnya bahan mentah yang dibekalkan dan puluhan ribu pekerja kehilangan pekerjaan mereka
Meningkatnya jumlah penderita penyakit infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) dan barah paru-paru. Hal ini bisa menyebabkan kematian bagi penderita berusia lanjut dan anak-anak. Pencemarasan asap ini juga bisa menambah parah penyakit para penderita tuberkulosis atau asma.
Asap yang ditimbulkan menyebabkan gangguan di berbagai segi kehidupan masyarakat antara lain pendidikan, agama dan ekonomi. Banyak sekolah yang terpaksa dituutp pada saat jerebu berada dalam tahap yang berbahaya. Penduduk dihimbau tidak bepergian jika tidak ada keperluan mendesak. Hal ini mengganggu kegiatan keagamaan dan mengurangi kegiatan perdagangan/ekonomi. Gangguan asap juga terjadi pada prasarana perhubungan/pengangkutan iaitu berkurangnya batasan pandang. Banyak pelabuhan udara yang ditutup pada saat pagi hari di musim kemarau karena jarak pandang yang terbatas bisa berbahaya bagi penerbangan. Sering terjadi pelanggaran antara perahu di sungai-sungai akibat terbatasnya jarak pandangan.
Musnahnya bangunan, kenderaan, prasarana umum dan harta benda lainnya.
