Keumamah

jmpl|250px|KeumamahKeumamah adalah salah satu kuliner tradisional masyarakat Aceh yang dibuat dari bahan baku ikan, yaitu tongkol dan cakalang[1]. Keumamah terkenal juga dengan nama ikan kayu karena keras seperti kayu. Ikan ini diawetkan dengan beberapa proses pembuatan. Mulai dari pembersihan ikan, perebusan, pengeringan dan penyimpanan. Kerana itu keumamah bisa disimpan hingga bertahun-tahun dengan syarat harus tetap dalam keadaan kering atau tidak lembap.Bumbu-bumbu yang digunakan untuk mengolah keumamah adalah sebagai berikutKeumamah hadir sebagai salah satu penganan utama yang dihidangkan saat berlangsungnya pesta adat atau kenduri. Selain memiliki peran penting dalam budaya masyarakat Aceh, keumamah juga memiliki nilai bersejarah. Dahulu, keumamah dijadikan sebagai salah satu logistik para pejuang Aceh saat perang melawan pemerintah Jajahan Belanda.[2]