Peristilahan Komedi_berdiri

Berikut beberapa istilah yang lazim digunakan saat melakukan lawakan jenis ini:

  • 1st Story: Suatu keadaan atau bayangan yang dibayangkan dalam fikiran penonton berdasarkan set up.
  • 2nd Story: Suatu keadaan atau bayangan yang dibayangkan dalam fikiran penonton berdasarkan punchline.
  • Act Out: Gerakan tubuh atau mimik muka yang dilakukan oleh seorang pelawak tunggal dalam penampilannya.
  • Angle: Pandangan seorang pelawak tunggal terhadap sebuah atau beberapa subjek.
  • Beat: Jeda (pauseP atau berhenti sesaat.
  • Bit: Unit bahan lawakan yang terdiri atas set up dan punchline. Misalnya sang pelawak punya bit tentang ganja, bit tentang komodo, bit tentang nama-nama jalan yang aneh, dan lainnya.
  • Blue Material: Bahan materi yang jorok/kotor/sumpah serapah.
  • Bomb: Situasi ketika pelawak gagal membuat penonton tertawa atau terhibur.
  • Callback: Sebuah jenaka yang mengacu pada jenaka lain yang disajikan sebelumnya.
  • Catch Phrase: Frasa atau ucapan umum yang diucapkan dengan gaya khusus oleh seorang pelawak tunggal dan menjadi trademark nya setiap penampilan.
  • Character: Persona atau kepribadian seorang pelawak tunggal.
  • Chunk: Serangkaian jokes dengan tema tertentu.
  • Closing Line: Joke terakhir dalam sebuah penampilan yang biasanya mengundang tawa yang hebat.
  • Deadpan: Sebuah format penampilan seorang pelawak tunggal dimana jokes yang disampaikan tanpa ekspresi wajah, pergantian emosional atau bahasa tubuh.
  • Delivery: Cara seorang pelawak tunggal menyampaikan apa yang ingin dia katakan.
  • Dying: Proses sebelum gagal/bomb.
  • Extro: Apa yang dikatakan pembicara tentang pelawak tunggal yang baru saja turun dari panggung.
  • Flopping: Bomb berkali-kali.
  • Gig: Show atau pertunjukan.
  • Hack: Pelawak tunggal yang menampilkan jenaka yang tidak original.
  • Hammocking: Teknik untuk menempatkan bahan yang agak lemah di antara dua bahan yang kuat.
  • Headliner: Pelawak tunggal yang tampil terakhir dan menjadi bintang dalam sebuah pertunjukan stand up.
  • Heckler: Seseorang yang tampil terakhir dan menjadi pengganggu dengan maksud membuat sang pelawak tunggal gagal.
  • Hook: Ciri khas.
  • Impressionist: Pelawak tunggal yang mengkhususkan diri menirukan gaya atau tingkah orang yang terkenal.
  • Inside Joke: Joke yang hanya bisa dimengerti oleh sekelompok orang tertentu.
  • Intro: Apa yang dikatakan MC sebelum pelawak tunggal naik panggung.
  • Kill: Situasi ketika pelawak tunggal sukses membuat penonton tertawa sepanjang set yang dilontarkannya.
  • LPM: Singkatan dari Laugh per Minutes, adalah ukuran untuk menentukan seberapa banyak tawa yang dihasilkan oleh seorang pelawak tunggal dalam beberapa menit penampilannya.
  • Line Up: Daftar atau urutan tampil pelawak tunggal.
  • One Liner: Joke yang hanya terdiri dari 1 atau 2 kalimat singkat.
  • Open Mic: Sebuah acara untuk menampilkan para pelawak tunggal pemula.
  • Opener: Pelawak tunggal yang tampil pertama dari sederetan pelawak yang tampil dalam satu pertunjukan.
  • Paraprodoskian: Teknik membawakan materi di mana di hujung kalimatnya tersimpan slogan yang mengejutkan/ tidak disangka yang biasanya slogan di akhir tersebut maknanya sama dengan awal kalimat di materi sehingga membuat penonton berpikir kembali. Teknik ini sedikit mirip dengan one liner dan dibutuhkan kemampuan memainkan anekdot (perbandingan) kosakata yang tepat.
  • Pause: Berhenti bicara sejenak untuk memainkan timing.
  • Persona: Karakter seorang pelawak tunggal dalam membawakan lawakan.
  • Punchline: Bagian lucu dari sebuah lelucon.
  • Riffing: Komentar bolak balik dengan penonton yang dilakukan pelawak tunggal secara spontan.
  • Roasting: Serangkaian joke yang dilontarkan oleh pelawak tunggal yang bertujuan untuk meledek dan menertawakan penonton atau pelawak tunggal lain yang dijadikan sasarannya.
  • Self Destruction: Teknik membawakan materi di mana sang pelawak tunggal membeberkan serta meledek kekurangan dirinya sendiri untuk memancing tawa penonton.
  • Set: Satuan pertujukan stand-up yang biasanya terdiri atas sejumlah bit. Misalnya, semua bit yang dimiliki seorang pelawak tunggal digabungkan menjadi satu dengan rangkaian yang pas dan teratur, maka sang pelawak punya set berdurasi sekitar 30 menit.
  • Set Up: Bagian yang tidak lucu dari sebuah bit, biasanya premis atau pengantar dari bit tersebut ke bagian yang lucu.
  • Street Jokes: Lelucon umum yang sudah sangat sering diceritakan.
  • Tag/Tagline: Kalimat singkat yang diucapkan oleh pelawak tunggal setelah punchline.
  • Take: Reaksi muka seorang pelawak tunggal,diam sejenak untuk memancing tawa.
  • Timing: Penggunaan tempo,irama,jeda untuk meningkatan kelucuan sebuah joke[12][13]