Sejarah Makassar

Kebijaksanaan Raja-Raja Makassar menjadikan Makassar pusat perdagangan terpenting di Indonesia timur pada abad ke-16. Polisi perdagangan bebas diaplikasikan di Makassar dan cubaan Belanda memonopoli perdagangan di pelabuhan itu ditolak oleh Pemerintah Makassar. Malahan, toleransi antara agama, dengan membenarkan penganut agama lain berdagang di Makassar, menyumbang kepada perdagangan di Makassar.

Walau bagaimanapun, kepentingan Makassar menurun disebabkan tersebarnya pengaruh Belanda di rantau itu, sekaligus membantu Belanda memonopoli perdagangan rempah ratus di rantau itu. Pada tahun 1667, Belanda, sekutu dengan Pangeran Arung Palakka , seorang putera Bugis, menawan Makassar[1], [2] dan sekaligus menghapuskan taraf perdagangan bebas di pelabuhan itu.