Demografi Orang_Melayu_Langkat

Wilayah kediaman orang Melayu Langkat terbagi atas daerah rawa, dataran rendah, daerah Jipatan, dan pegunungan. Sungai besar dan kecil mengalir di kabupaten ini, di antaranya Sungai Wampu, Bahorok, Lapian, Lepan, dan Besitang. Iklim di dearah ini menyebabkan tanahnya subur bagi tanaman perkebunan yang diusahakan oleh negara, swasta, atau rakyat secara perorangan. Tetapi daerah inijuga terkenal karena sering dilanda angin Bahorok, yaitu angin panas atau angin turun yang dapat merusak basil pertanian.

Pada tahun 1961 penduduk kabupaten ini seluruhnya berjumlah 341.615 jiwa. Pada tahun 1971 penduduk Kabupaten Langkat dan Kotamadia Binjai berjumlah 583.541 jiwa; sebanyak 59.942 jiwa berdiam di Kotamadia Binjai, dan 523.212 jiwa berdiam di Kabupaten Langkat. Pada tahun 1981 jumlah penduduk Kabupaten Langkat meningkat sebanyak 5,4 persen dari tahun 1971, menjadi sebanyak 660.051 jiwa. Berdasarkan data Biro Pusat Statistik Medan tahun 1975, orang Melayu yang berdiam di kabupaten Langkat diperkirakan berjumlah 775.910 jiwa.

Kini orang Langkat hidup bersama-sama dengan para pendatang yang akhirnya menetap di wilayah asal orang Melayu Langkat ini, antara Jain orang Batak Karo, Batak Toba, Aceh, Minangakabau, dan sebagainya. Di daerah tertentu."terutama di sekitar Kecamatan Tanjung Pura, orang Melayu masih merupakan masyarakat majoriti. Hal ini kemungkinan disebabkan karena pada masa lalu daerah ini merupakan wilayah Kesultanan Langkat sekaligus pusat pemerintah Sultan Langkat. Pada tahun 1971, orang Melayu di Kecamatan Tanjung Pura adalah 21.52'1 jiwa (44,94%) di antara 47.888 jiwa penduduk kecamatan ini.

Diperkirakan jumlah orang Langkat menduduki tempat kedua dibandingkan jumlah suku bangsa pendatang Jainnya, terutama suku bangsa Jawa. Misalnya pada tahun 1981, berdasarkan penelitian Kantor Daerah Tingkat II Langkat, orang Melayu yang berdiam di Kabupaten ini diperkirakan sekitar 17 ,35%, yaitu 122. 788 jiwa, sementara orang Jawa sekitar 53,32%, yaitu 365.669 jiwa dari seluruh penduduk Kabupaten ini pada tahun tersebut yang berjumlah 660.051 jiwa. Hal ini berkaitan dengan luasnya wilayah perkebunan yang terdapat di kabupaten ini. Pada waktu lampau pengusaha perkebunan Belanda mendatangkan banyak tenaga kerja dari Jawa untuk dipekerjakan di daerah ini. Hingga kini orang Jawa ada disetiap kecamatan di Kabupaten Langkat dengan pekerjaan sebagai mandor atau buruh di perkebunan.[1]