Kegunaan Pilang

Jambak bunga

Tanin

Kulit kayu pilang menghasilkan tanin yang dahulunya banyak digunakan dalam industri penyamakan kulit terutama lembu dan kerbau.[4] Kulit batang pilang mengandung tanin 11—20% (rata-rata 15%); kadar ini lebih tinggi pada pohon yang tua.[6] Tanin pilang memberikan warna merah terang yang indah, namun bekerja lambat dan kurang kuat sebagai bahan penyamak. Untuk keperluan-keperluan tertentu dalam penyamakan, sering kali kulit kayu pilang perlu dicampur dengan kulit kayu kayu raja (Cassia fistula L.), atau bakau (Rhizophora spp.), mahupun bersama bahan-bahan tambahan yang lain.[4]

Lukisan menurut Brandis, 1874

Di India, kulit kayu yang berasa kelat ini digiling halus dan dicampurkan dalam proses pembuatan bir yang dikatakan memudahkan proses penapaian dan memberikan rasa pahit yang enak pada produk akhir.[4]

Kayu

Pilang juga menghasilkan kayu yang indah dan bernilai tinggi. Kayu terasnya keras, kuat, dan berat (BJ 0.72–0.89 dengan kadar air 15%) berwarna kuning hingga merah kecoklatan (merah bata), serta berloreng gelap dan terang, ia jenis kayu sesuai dibuat perkakas yang kuat dan indah.[5] Kayu pilang cukup awet (kelas awet III) dan kuat (kelas kuat II), asalkan digunakan di bawah atap dan tidak terhubung dengan tanah.[6] Ia juga mudah dikeringkan dan dipoles dengan hasil yang bagus, namun sukar dikerjakan kerana teksturnya yang kasar dan arah seratnya yang kadang-kadang berpadu. Kerana itu pemanfaatannya agak terbatas, seperti untuk konstruksi dalam ruangan, penutup lantai, mebel, alat-alat pertanian, tongkat, roda, gerobak, dan beberapa yang lain.[5][7]

Kayu gubalnya berwarna keputih-putihan dan kurang awet. Kayu pilang juga merupakan kayu bakar yang baik, serta dapat diproses menjadi arang. Sementara serat dari kulit kayu bahagian dalam dapat dijadikan tali kasar dan jala. Kulit kayu yang dilukai mengeluarkan semacam resin (gam) yang digunakan sebagai bahan ubat.[5]

Pakan ternak

Daun-daun, polong, serta ranting pilang yang muda merupakan dedak ternakan yang disukai. Hijauan pakan ternak ini mengandung sekitar 12.4% karbohidrat, 7.1% protein, dan 1.9% lemak yang dapat dicernakan. Hanya saja, adanya kandungan asid hidrosianat (yang besarnya bervariasi menurut tempat, musim dan jenis hijauan) bisa membatasi jumlah yang layak dikonsumsi ternak.[6] Tajuk pohon pilang juga memberikan naungan yang baik bagi pemeliharaan ternak di daerah kering. Rumput-rumput yang tumbuh di bawah naungan tajuk ini lebih lunak dan lebih disukai (palatabel) oleh ternak.[7]

Lain-lain

Kecambah bijinya dimanfaatkan sebagai sayuran.[4] Perakarannya mengikat nitrogen dari udara sehingga dapat memperbaiki kesuburan tanah.[6]

Rujukan

WikiPedia: Pilang http://www.academyfloor.com/index.php?main_page=pa... http://iu.ff.cuni.cz/pandanus/database/details.php... http://www.biodiversitylibrary.org/item/84239#page... http://www.biodiversitylibrary.org/item/9712#page/... http://www.proseanet.org/prosea/e-prosea_detail.ph... http://legacy.tropicos.org/Name/100408006 http://legacy.tropicos.org/Name/13036476 http://www.winrock.org/fnrm/factnet/factpub/FACTSH... http://apps.worldagroforestry.org/treedb2/speciesp... https://africanplantdatabase.ch/en/nomen/76836