Penyebaran Bahasa_Banjar

Fail:Penyebaran Suku bangsa Banjar.pngPeta penyebaran suku bangsa Banjar di merata kawasan. Meskipun suku Banjar berhijrah ke merata tempat, namun bahasa Banjar masih tetap diamalkan oleh mereka dalam perbualan sehari-hari. Antara kawasan-kawasan petempatan Banjar yang masih menuturkan bahasa Banjar secara asli adalah di Sumatera dan Malaysia Barat.

Secara geografi, suku Banjar pada mulanya mendiami hampir seluruh wilayah provinsi Kalimantan Selatan, tetapi sekarang, kesan perpindahan atau percampuran penduduk dan kebudayaannya di dalam proses selama ratusan tahun yang lalu, suku Banjar dan bahasa Banjar tersebar meluas sampai ke kawasan pesisir Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur, bahkan juga banyak didapati di beberapa tempat di pulau Sumatera yang sebenarnya menjadi kawasan petempatan Banjar sejak dahulu kala seperti di Muara Tungkal, Tembilahan, dan Sapat. [13]

Selain di pantai timur pulau Sumatera, bahasa Banjar dapat dijumpai juga pada perkampungan Suku Banjar[14]yang ada pantai barat semenanjung Malaya di Malaysia Barat[15] (Perak Tengah, Krian, Pahang, Kuala Selangor, Batu Pahat, Kuala Lumpur[16], walaupun suku Banjar di Semenajung Malaysia disebut sebagai orang Melayu, tetapi di luar wilayah Semenanjung Malaysia, seperti di Sabah dan Sarawak misalnya di bahagian Tawau masih menggelar dirinya sebagai orang Banjar.[17][18]

Menurut Cense,[19] bahasa Banjar dituturkan oleh para penduduk di sekitar Banjarmasin dan Hulu Sungai. Kesan penyebaran penduduk, bahasa Banjar sampai di Kutai dan tempat-tempat lain di Kalimantan Timur. Walhal Den Hamer[19] menentukan tempat bahasa Banjar itu di samping daerah Banjarmasin dan Hulu Sungai sampai pula ke daerah pulau Laut (Kalimantan Tenggara) dan Sampit yang secara administratif pemerintahan termasuk provinsi Kalimantan Tengah sekarang ini.[19] Dibandingkan dengan pendatang-pendatang dari daerah lain yang umumnya masih mempunyai ikatan yang cukup kuat dengan kawasan asalnya, dan juga suku-suku lain dari kawasan asal itu seperti perantau Minang, Bugis dan Madura, pola perantauan suku Banjar adalah berbeza. Perantau Banjar cenderung merantau hilang, yakni tidak lagi menjalin hubungan dengan orang-orang kawasan asal, tidak banyak surat-menyurat dan jarang pulang ke kawasan asal, namun tidak sama sekali melupakan kebanjarannya. Satu ciri kebanjaran yang ternyata dipertahankan oleh orang Banjar ialah bahasa Banjar yang dapat dipertahankan dengan cara membangun komuniti khas keturunan Banjar di rantauan, supaya mereka dapat mempertahankan bahasa Banjar, maka kebanjaran orang Banjar terutama sekali terletak pada bahasanya dan tanah air orang Banjar adalah bahasa Banjar.

Selagi seseorang fasih menggunakan bahasa Banjar dalam kehidupan seharian, maka dialah yang bergelar orang Banjar, tidak kira sama ada dia lahir di Tanah Banjar atau tidak, berdarah Banjar atau tidak, dan sebagainya. Bahasa merupakan salah satu faktor kebanjaran disamping faktor lainnya seperti adat istiadat dan lain-lain.[20]

Rujukan

WikiPedia: Bahasa_Banjar http://www.antara-sumbar.com/id/berita/nasional/d/... http://kamusbahasabanjarkuala.blogspot.com/2008/10... http://www.ethnologue.com/14/show_language.asp?cod... http://www.ethnologue.com/show_language.asp?code=b... http://www.ethnologue.com/show_map.asp?name=IDK&se... http://www.mybanjar.com/?lang=my&cat=1&id=1&mnu=1 http://members.tripod.com/~serambi_banjar/index401... http://www.wisatamelayu.com/id/news.php?a=SERvcVQv... http://iwanfauzi.files.wordpress.com/2008/12/makal... http://www.usd.ac.id/06/publ_dosen/phenomena/82/so...