Produksi Filem_Le_Voyage_dans_la_lune

Inspirasi

jmpl|280px|Kartu stereoskop menunjukkan adegan dari Le voyage dans la lune Jacques Offenbach Ketika ditanya pada 1930 apa yang menginspirasi dia untuk A Trip to the Moon, Méliès mengatakan novel Jules Verne From the Earth to the Moon dan Around the Moon. Ahli sejarah filem, penulis Prancis pertengahan abad ke-20 Georges Sadoul salah satunya, telah menduga The First Men in the Moon H. G. Wells, terjemahan bahasa Prancis yang dirilis beberapa bulan sebelum Méliès membuat filem, mungkin adalah pengaruh lain, Sadoul menduga bahwa setengah pertama dari filem (sampai bagian penembakan) diambil dari Verne dan setengah kedua (petualangan di Bulan) diambil dari Wells.[20]

Selain dari sumber sastra, berbagai pelajar filem menduga bahwa Méliès dipengaruhi karya-karya lain, terutama operet Jacques Offenbach Le voyage dans la lune (parodi tidak sah dari novel Verne) dan atraksi A Trip to the Moon pada Pan-American Exposition 1901 di Buffalo, New York.[21][22] Ahli sejarah filem Prancis Thierry Lefebvre berhipotesis bahwa Méliès mendapat inspirasi dari karya-karya tersebut, tetapi dalam cara yang berbed: dia kelihatannya mengambil struktur filem—"perjalanan ke bulan, pendaratan di bulan, bertemu ektraterestrial dengan kelainan bentuk, perjalanan bawah tanah, wawancara dengan the Man in the Moon, dan kepergian brutal untuk kembali ke kenyataan di bumi"—langsung dari atraksi 1901, tetapi juga memasukkan banyak unsur plot (termasuk adanya enam astronomers dengan nama keilmu-ilmuan, teleskop yang berubah menjadi akar, meriam mengarah pada bulan ditaruh di tanah, adegan dimana bulan muncul kelihatannya mendekati penonton, badai salju di bulan, adegan earthrise, dan pengunjung membawa payung), belum lagi nada parodi filem, dari operet Offenbach.[23]

Perakaman

jmpl|ka|Méliès (kiri) dalam studio dimana A Trip to the Moon direkam

Seperti penulis sains Ron Miller katakan, A Trip to the Moon adalah salah satu filem paling kompleks yang Méliès buat, dan menampilkan "semua helah yang dia pernah pelajari atau buat".[24] Filem ini adalah filem terlamanya pada masa itu;[lower-alpha 6] bajet dan durasi pembikinan memakan lebih banyak duit daripada yang menjadi kelaziman pada ketika itu dengan sebanyak USD10,000 untuk dibuat[29] dan perlu tiga bulan untuk diselesaikan.[30] Operator kameranya adalah Théophile Michault dan Lucien Tainguy, yang bekerja setiap hari bersama Méliès sebagai pegawai bergaji untuk Star Film Company. Selain pekerjaan mereka sebagai juru kamera, operator Méliès juga melakukan pekerjaan aneh untuk perusahaan seperti mengembangkan filem dan membantu membangun pemandangan, dan operator bergaji lainnya, François Lallement, tampil sebagai perwira marinir.[31] Sebaliknya, Méliès mempekerjakan aktornya dalam basis filem demi filem, mengambil dari orang berbakat dalam dunia teater Paris, yang dia punya banyak hubungan. Mereka dibayar satu Louis d'or per hari, gaji yang lumayan tinggi dibandingkan dengan gaji yang ditawarkan pesaingnya, dan dapat makanan percuma pada siang bersama Méliès.[32]

Studio filem Méliès yang dibangun di Montreuil, Seine-Saint-Denis pada 1897[33] merupakan sebuah gedung mirip rumah kaca dengan dinding dan langit-langit kaca untuk membenarkan sinaran matahari masuk sebanyak mungkin; ia merupakan konsep yang digunakan oleh kebanyakan studio fotografi still dari 1860-an sampai masa itu; gedung itu dibangun dengan dimensi yang sama dengan Théâtre Robert-Houdin (13,5×6,6m) Méliès.[34] Selama kerjaya filemnya, Méliès mengerjakan jadwal merencanakan filem yang ketat pada pagi hari, merakam adegan pada jam-jam terterang, mengurus laboratorium filmnya dan Théâtre Robert-Houdin pada akhir siang, dan menghadiri pertunjukkan di teater Paris pada sore hari.[32]

jmpl|kiri|Set ruang kerja memiliki atap kaca, meniru studio asli.

Berdasarkan ingatan Méliès, kebanyakan dari harga luar biasa A Trip to the Moon adalah karena pemandangan yang dioperasikan secara mekanik dan kostum Selenite, yang dibuat untuk filem menggunakan karton dan kanvas. Méliès sendiri mengukir prototipe bagian kepala, kaki, dan tempurung lutut dalam terakota, dan kemudian membuat molding plaster untuk mereka; seorang ahli pembuatan topeng menggunakan mold ini untuk membuat versi karton untuk dipakai aktor.[35] Salah satu latar filem, menunjukkan isi ruang kerja beratap kaca dimana kapsul luar angkasa dibuat, dilukis agar terlihat seperti studio beratap kaca tempat filem ini dibuat.[36]

Banyak efek spesial dalam A Trip to the Moon, seperti di filem Méliès lain, dibuat menggunakan teknik stop trick, dimana operator kamera menghentika perekaman cukup lama untuk sesuatu yang ada di layar diubah, ditambahkan, atau dihilangkan. Méliès dengan hati-hati menyambungkan hasilnya untuk membuat efek mirip sulap, seperti perubahan teleskop ahli falak[37] atau menghilangnya Selenite yang meledak menjadi asap.[38] Penggunaan efek spesial dalam filem ini sebagai hasilnya, seperti yang dikatakan Barbara Creed, "menampilkan perjalanan ke bulan sebagai fantasi bukan kejadian ilmiah".[39]

Tracking shot palsu dinama kamera kelihatannya mendekati Man in the Moon, dilakukan dengan efek yang Méliès buat tahun sebelumnya untuk filem The Man with the Rubber Head.[40] Bukannya menggerakkan kamera ke arah aktor, dia mengatur sebuah kursi yang digerakkan dengan katrol di atas sebuah lereng dengan rel, menaruh aktor (ditutupi beludru hitam sampai leher) di atas kursi, dan menariknya ke kamera.[41] Selain karena kepraktisan teknisnya, teknik ini membolehkan Méliès mengendalikan peletakan wajah dalam frame dengan spesifisitas lebih tinggi daripada yang dibolehkan bila kamera digerakkan.[41] Sambungan pengganti membolehkan model kapsul tiba-tiba muncul di mata aktor yang memainkan Bulan, menyelesaikan potret.[37] Adegan lain dalam filem, jatuhnya kapsul ke dalam ombak lautan direkam di lokasi, dibuat dengan menggunakan multiple exposure, dimana sebuah potret kapsul jatuh ke depann latar belakang hitam ditempatkan di atas rekaman lautan. Potret ini dilanjutkan dengan pandangan sekilas kapsul di bawah air mengapung ke permukaan, dibuat dengan mengkombinasikan gambar karton kapsul bergerak dengan aquarium berisi kecebong dan jet udara.[8] Turunnya roket dari Bulan dalam empat potret, menghabiskan hanya dua puluh detik dari durasi filem.[42]

Pewarnaan

Seperti 4% dari produksi Méliès (termasuk filem besar seperti The Kingdom of the Fairies, The Impossible Voyage, dan The Barber of Seville), beberapa cetakan dari A Trip to the Moon diwarnai oleh lab pewarnaan Elisabeth Thuillier di Paris.[43] Thuillier, seorang mantan pewarna kaca dan produk seluloida, mengatur studio berisi dua ratus orang melukis stok filem menggunakan kuas, dalam warna yang dia pilih; setiap pekerja diberi warna berbeda dalam lini praktikan, dengan lebih dari dua puluh warna berbeda sering digunakan untuk satu filem. Rata-rata, lab Thuillier menghasilkan sekitar enam puluh salinan filem berwarna.[44]

Musik

Meskipun filem-filem Méliès merupakan filem bisu, mereka tidak ditayangkan tanpa suara; ekshibitor biasanya menggunakan seorang pencerita (bonimenteur) yang menjelaskan cerita yang sedang ditayangkan diiringi dengan efek suara dan muzik yang dipersembahkan secara langsung.[45] Méliès sendiri menyiapkan musik filem untuk beberapa filmnya, termasuk The Kingdom of the Fairies[46] dan The Barber of Seville.[47] Tapi, Méliès tidak pernah perlu salah satu musik spesifik digunakan dalam filem, membolehkan ekshibitor kebebasan memilih musik iringan semau mereka.[48] Ketika filem ditayangkan di ruang konser Olympia di Paris pada 1902, musik filem original dilaporkan ditulis untuknya.[49]

Pada 1903, kompoer Inggris Ezra Read mempublikasikan musik piano berjudul A Trip to the Moon: Comic Descriptive Fantasia, yang berisi filem Méliès adegan demi adegan dan mungkin digunakan sebagai musik untuk filem;[50] mungkin dipesan oleh Méliès, yang mungkin pernah bertemu Read dalam salah satu perjalanannya ke Inggris.[48] Komposer baru yang telah merekam musik untuk A Trip to the Moon adalah Nicolas Godin dan Jean-Benoit Dunckel dari Air (untuk restorasi 2011; lihat bagian Versi berwarna di bawah),[51] Frederick Hodges,[51] Robert Israel,[51] Eric Le Guen,[52] Lawrence Lehérissey (cucu laki-lakinya cucu Méliès),[53] Donald Sosin,[54] dan Victor Young (untuk cetakan ringkas sebagai prolog filem 1956 Around the World in 80 Days).[55]