Fungsi Gunungan

Sebelum wayang dimainkan, "gunungan" atau "kayonan" ini dipacakkan di tengah-tengah layar atau kelir.[2][3] Alat ini dicondongkan sedikit ke kanan menandakan lakon wayang belum dimulakan bagaikan dunia yang belum beriwayat. Gunungan dicabut dan dijajarkan di sebelah kanan sebaik bermulanya persembahan ini.[2] Gunungan atau kayonan ini selanjutnya boleh dipakai menandakan bergantinya adegan atau tahapan sesebuah cerita lakon di mana ia pacakkan mencondong ke kiri.

Selain itu juga, gunungan digunakan juga untuk melambangkan keberadaan api atau angin dengan adanya rupa berwarna kemerahan di sisi belakang alat yang dihadapkan arah layar. Gunungan turut dipergunakan untuk melambangkan latar hutan rimba, tanah, jalanan dan sebagainya, yakni mengikuti dialog dari dalang.