Pengaruh Herodotus

Fragmen dari Historia buku VIII pada Papirus Oxyrhynchus 2099, awal abad ke-2 M

Herodotus mengumumkan ukuran dan lingkup karyanya pada permulaan tulisannya Historia:

Ἡροδότου Ἁλικαρνησσέος ἱστορίης ἀπόδεξις ἥδε, ὡς μήτε τὰ γενόμενα ἐξ ἀνθρώπων τῷ χρόνῳ ἐξίτηλα γένηται, μήτε ἔργα μεγάλα τε καὶ θωμαστά, τὰ μὲν Ἕλλησι, τὰ δὲ βαρβάροισι ἀποδεχθέντα, ἀκλεᾶ γένηται, τὰ τε ἄλλα καὶ δι 'ἣν αἰτίην ἐπολέμησαν ἀλλήλοισι.


["Karya ini merupakan pernyataan kajian Herodotus dari Halicarnassus, sehingga apa yang terjadi pada manusia tidak luntur (atau pudar) kerana waktu mahupun segala perbuatan besar dan menakjubkan, baik dari orang Yunani mahupun bangsa gasar, tidak dilupakan kemuliaannya; dan semua ini juga termasuk apa yang menyebabkan mereka saling berperang".]

Catatannya atas prestasi orang-orang lain merupakan suatu prestasi tersendiri, meskipun masih diperdebatkan nilainya. Tempatnya pada sejarah dan nilai pentingnya dapat difahami menurut tradisi masa kerjanya. Karyanya merupakan salah satu prosa Yunani tertua yang masih utuh wujud. Walau bagaimanapun, Dionysius dari Halicarnassus, seorang kritikus sastera dari Augustan Rome menyenaraikan tujuh pendahulu beliau yang digambarkan karya-karya mereka sebagai kisah yang sederhana dan unik melibatkan tempat dan tokoh baik Yunani atau asing termasuk legenda rakyat, tanpa olahan atau tokok tambah, di mana pengisahan tersebut kadangkalanya bersifat melodramatik dan naif dan seringkali mengesankan - Dionysius selanjutnya menjelaskan bahawa unsur-unsur karya duluan sebegini dapat ditemui dalam karya Herodotus sendiri.[5] Sejarawan modern menganggap kronologinya tidak pasti. Menurut kisah kuno, para pendahulunya ini termasuk Dionysius dari Miletus, Charon dari Lampsacus, Hellanicus dari Lesbos, Xanthus dari Lydia dan, yang paling dapat dibuktikan dari semuanya, Hecataeus dari Miletus. Dari semua ini hanya sejumlah fragmen karya Hecataeus yang terlestarikan (dan keasliannya masih diperdebatkan)[6] tetapi memberikan sedikit gambaran tradisi pada masa Herodotus menulis Historia, sebagaimana pada kata pengantar karya Hecataeus, Genealogia:[7]

Hecataeus orang Milesia berbicara demikian, saya menulis hal-hal ini sebagaimana yang benar menurutku; karena cerita-cerita yang disampaikan orang Yunani sangat beragam dan menurut pendapat saya tidak masuk akal.