Sejarah Kota_Pekanbaru

Pada zaman dahulu Pekanbaru lebih dikenali dengan nama Senapelan yang pada saat itu dipimpin oleh seorang ketua suku yang disebut batin. Pada mulanya daerah ini adalah ladang namun lambat laun ia mulai berubah menjadi daerah perkampungan. Kemudian perkampungan Senapelan pindah ke daerah yang baru iaitu dusun Payung Sekaki yang terletak di muara sungai Siak. Namun nama Payung Sekaki tidak dikenali pada masa itu dan tetap disebut sebagai senapelan.

Kemudian Sultan Siak Sri Inderapura iaitu Sultan Abdul Jalil Alamudin Syah mendirikan istananya di kampung bukit berdekatan dengan perkampungan Senapelan. Kemudian baginda Sultan pun mendirikan sebuah pekan di Senapelan tetapi tidak berkembang.

Usaha yang telah dirintis baginda Sultan pun dilanjutkan oleh puteranya iaitu Raja Muda Muhammad Ali di tempat baru iaitu di sekitar pelabuhan sekarang. Selanjutnya pada 23 Jun 1784 berdasarkan mesyuarat datuk-datuk empat suku (Pesisir, Lima Puluh, Tanah Datar, dan Kampar) nama Senapelan diganti menjadi Pekan Baharu.

Ketika ini tarikh 23 Jun diperingati sebagai hari kelahiran kota Pekanbaru. Setelah terjadi pergantian nama terhadap kota ini nama Senapelan mulai ditinggalkan dan diganti dengan nama Pekan Baharu atau Pekanbaru dalam sebutan seharian.

Berdasarkan Surat Keputusan Kerajaan Besluit van Her Inlanche Zelf Destuur van Siak No.1 bertarikh 19 Oktober 1919, Pekanbaru menjadi bahagian dari Kerajaan Siak dengan sebutan distrik.

Pada tahun 1931 Pekanbaru dimasukkan ke dalam wilayah Kampar kiri yang dikepalai oleh seorang Controleur. Setelah pendudukan Jepun pada 8 Mac 1942 Pekanbaru dikepalai oleh seorang Gubernur Tentera yang disebut Gokung.

Setelah Indonesia merdeka berdasarkan ketetapan Gubernur Sumatera di Medan bertarikh 17 Mei 1946 No.103, Pekanbaru dijadikan sebagai daerah autonomi yang disebut Haminte atau kota B. Setelah itu berdasarkan Undang Undang No.22 tahun 1948 Kabupaten Pekanbaru diganti menjadi Kabupaten Kampar dan Kota Pekanbaru diberikan status kota kecil dan status kota kecil ini semakin disempurnakan dengan keluarnya Undang Undang No.8 tahun 1956.

Kemudian status Kota Pekanbaru dinaikkan dari kota kecil menjadi setelah keluarnya Undang Undang No.1 tahun 1957. Kota Pekanbaru dengan rasminya menjadi ibukota Provinsi Riau berdasarkan Kepmendagri No. Disember 52/I/44-25 tanggal 20 Januari 1959