Keterangan Londe

Bininta, jenis perahu yang telah digunakan sebelum kedatangan orang Eropa.

Panjangnya sekitar 5 m,[2] umumnya mereka didorong oleh dayung pendek tetapi layar juga dapat digunakan.[3][4] Londe moden boleh dilengkapi dengan mesin luar.[4] Layarnya dapat berasal dari jenis tanja, lete, atau layar lug.[5] Kadang-kadang panjangnya 25-30 kaki (7.6-9.1 m) dengan lebar 30 inci (76.2 cm).[6] Mereka biasanya diawaki oleh 1-3 orang,[2][4] tapi yang besar dapat membawa 5 orang.[7] Londe dapat dikenali dengan haluan dan buritannya yang unik. Semacam "tanduk" menyembul keluar dari bawah haluan yang memanjang ke depan dan melengkung ke atas seperti gading gajah. Di buritan, tanduknya tidak begitu menonjol tetapi bentuknya dapat dilihat, menonjol ke belakang.[8] Pendahulunya, bininta, memiliki tanduk haluan dan buritan yang menusuk ke depan dan belakang.[2] Fitur lain yang membedakan dari perahu cadik lainnya, londe memiliki bahateng (cadik) yang berbeza di bahagian depan dan belakang.[8] Cadik depan berupa sebuah kayu melengkung kuat ke atiq (katir atau pelampung cadik yang terbuat dari buluh) tanpa sebuah tadiq (bahagian yang menghubungkan antara bahateng dan atiq).[3][8] Atiq dibuat oleh dua atau tiga kepingan buluh tebal yang diikat bersama.[3] Sementara cadik belakangnya adalah sekeping kayu lurus yang dihubungkan dengan atiq dengan tadiq melengkung dari rotan, yang biasa disebut penyambung Halmahera berbentuk S.[3][8] Londe dibangun dengan papan tambahan di sisi mahera (mahera berarti bahagian bawah perahu kayu).[8] Bahan utama adalah kayu nantu/nato, kayu gopasa, atau kayu kapuraca.[9] Dengan angin baik, londe dapat bergerak sangat cepat tetapi agak sukar untuk melakukan gerakan tack dan tidak bisa berlayar sangat dekat dengan angin.[6]