Epistemologi Martin_Luther

Beberapa akademisi menyatakan kalau Luther mengajarkan bahawa iman dan akal (daya pikir, nalar) bersifat antitesis dalam pengertian bahawa pertanyaan-pertanyaan seputar iman tidak dapat diklarifikasi oleh akal. Beliau menulis, "Semua pasal dari iman Kristen kita, yang telah Tuhan wahyukan kepada kita di dalam Firman-Nya, adalah benar-benar mustahil, absurd, dan keliru di hadapan akal."[163] dan "Akal sama sekali memberikan kontribusi pada iman. [...] Karena akal adalah musuh terbesar iman; akal tidak pernah sampai pada bantuan akan hal-hal rohani."[164] Namun, meski tampaknya kontradiktif, beliau juga menulis dalam karyanya di kemudian hari bahawa akal manusia "berusaha untuk tidak melawan iman, ketika dicerahkan, bahkan lebih menggiatkan dan memajukannya",[165] sehingga klaim-klaim bahawa beliau seorang fideis menjadi bahan perdebatan. Bagaimanapun, keilmuan Lutheran kontemporer menemukan suatu realitas yang berbeda dalam pandangan Luther. Luther dikatakan cenderung berupaya untuk memisahkan iman dan akal untuk menghormati bidang-bidang pengetahuan terpisah yang menerapkan masing-masingnya.

Rujukan

WikiPedia: Martin_Luther http://christianity.about.com/od/lutherandenominat... http://www.artdaily.com/index.asp?int_new=26979&in... http://www.exclassics.com/foxe/foxe147.htm http://www.hymntime.com/tch/htm/f/l/u/flungtot.htm http://www.signaturetoursinternational.com/gp-3.ph... http://www.buergerstiftung-halle.de/bildung-im-vor... http://dispatch.opac.d-nb.de/DB=1.1/LNG=EN/CMD?ACT... http://www.luther.de/en/index.html http://digital.slub-dresden.de/id328043192 http://www.studia-instrumentorum.de/MUSEUM/zistern...