Menara kepung (atau
menara lonceng[1] pada
zaman Pertengahan) adalah
mesin kepung terspesialisasi, dirancang untuk melindungi para penyerang dan tangga ketika sedang mendekati dinding
benteng pertahanan.
Menara ini sering kali berbentuk persegi dengan empat roda dengan ketinggiannya sama dengan tinggi dinding atau kadang-kadang lebih tinggi untuk memungkinkan para
pemanah berdiri di atas menara dan menembakkan panah ke pertahanan musuh. Menara
kayu ini mudah terbakar namun perkara ini dapat diatasi dengan cara menutupi menara dengan benda tahan bakar seperti misalnya besi atau kulit haiwan basah segar.
[1] Meskipun sebagian besar dibuat dari kayu, kadang-kadang menara ini dilengkapi dengan bagian dari besi.Digunakan sejak abad ke-SM di
Timur Dekat kuno, abad ke-4 SM di
Eropah dan juga
masa antikuitas di
Timur Jauh, menara kepung sangat berat dan, seperti
manjanik, dengan demikian sebagian besarnya dibangun di tempat
pengepungan. Pembinaan menara ini yang memakan massa lama menjadikan ia pilihan lebh khusus untuk pertahanan musuh yang tidak dapat dikalahkan dengan
tangga serang atau dengan
penggalian atau dengan menerobos dinding atau gerbang.Menara kepung sering kali diisi dengan
penombak,
pemedang, atau
pemanah silang yang menembakkan
kuarel ke arah pasukan pertahanan. Karena ukurannya yang besar dan tinggi, meanra kepung sering menjadi sasaran bagi
katapel batu besar. Untuk membalas serangan katapel, menara kepung juga dapat dilengkapi dengan alat peluncur projektil tersendiri.
[1]Menara kepung digunakan untuk memasukkan pasukan ke dalam benteng musuh. Setelah menara kepung berada di dekat dinding pertahanan, maka
tangga akan dikeluarkan ke arah dinding, yang dengannya para prajurit akan maju ke dinding pertahanan musuh.