SATRIA-1 (singkatan
Satelit Republik Indonesia) ialah
satelit multifungsi buatan
Thales Alenia Space dengan milikan pemerintah
Indonesia yang ditempatkan di orbit
geopegun 146° B, yakni di atas Pulau Papua, dan dilancarkan dari
Pusat Angkasa Kennedy di
Cape Canaveral,
Florida, Amerika Syarikat pada 18 Jun 2023, 18:21 waktu tempatan (
EST).
[1][2] Satelit ini merupakan projek
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan PT Satelit Nusantara Tiga, dengan kos anggaran US$450 juta (
Rp 6.7 trilion).
[3] Peluncuran SATRIA-1 menandakan Indonesia sebagai negara pemilik satelit terbesar di
Asia, serta kelima terbesar dunia.
[2]Satelit ini memiliki jisim 4.6 tan, dan dilancarkan ke angkasa dengan roket
Falcon 9 milik
SpaceX.
[4] Falcon 9 adalah roket yang dirancang agar dapat mendarat kembali ke bumi dan bisa digunakan kembali.
[5]Selepas pelancaran, satelit ini melalui berbagai proses pengujian terlebih dahulu, dengan sasaran ia dapat dimanfaatkan pada tahun 2024. Satelit ini termasuk ke dalam jenis Very High Throughput Sattelite (VHTS) dengan kapasiti 150 Gbps, dan memiliki jangka hayat sampai 15 tahun.
[4]