Sejarah Sosialisme_Islam

Abu Dzar al-Ghifari, Sahabat Nabi Muhammad, diakui oleh sebagian ulama, seperti Muhammad Sharqawi dan Sami Ayad Hanna, sebagai penggagas awal sosialisme Islam.[1][2][3][4][5] Beliau tidak setuju dengan akumulasi kekayaan oleh kelas penguasa selama masa kekhalifahan Uthman bin Affan dan menuntut adanya pengagihan kekayaan secara merata. Khalifah pertama Abu Bakar mengenalkan penjaminan standar minimum pendapatan, memberikan setiap laki-laki, wanita dan anak-anak sepuluh dirham setiap tahun; yang kemudian ditambah menjadi dua puluh dirham.[6]

Eksperimen komun Islam pertama didirikan selama Revolusi Rusia 1917 sebagai bahagian dari Gerakan Wäisi, sekelompok pendukung awal pemerintahan Soviet. Komite Sosialis Muslim Kazan juga aktif pada masa ini.

Pada era moden, sosialisme Islam dapat dibagi menjadi dua bentuk, sayap kiri dan sayap kanan. Sayap kiri (Siad Barre, Haji Misbach, Ali Syariati, Yasser Arafat dan Jalal Al-e Ahmad) mendukung internasionalisme proletarian sekuler dan mendorong Muslim untuk bergabung atau berkolaborasi dengan sosialis internasional atau gerakan Marxis. Sosialis sayap kanan (Muhammad Iqbal, Agus Salim, Jamal-al-Din Afghani, Musa al-Sadr, dan Mahmud Shaltut) secara ideologi lebih dekat ke posisi ketiga, tidak hanya mendukung keadilan sosial, masyarakat egalitarian dan persamaan universal, tapi juga revivalisme Islam dan implementasi Syariah. Mereka juga menolak penggunaan perjuangan kelas dan tetap menjaga jarak dengan gerakan sosialis lainnya.

Aktivitas revolusioner di sepanjang perbatasan selatan Kesatuan Soviet, disadari oleh pembuat polisi Kesatuan Soviet akan menarik perhatian kekuatan kapitalis dan mengundang mereka untuk mengintervensi. Pemahaman ini yang mendesak perwakilan Rusia di Kongres Baku pada September 1920 untuk menolak argumen dari komunis nasional sebagai tidak praktis dan kontra-produktif terhadap revolusi secara umum, tanpa memikirkan ketakutan mereka atas keselamatan Rusia berada dalam keseimbangan tersebut. Pemahaman ini, ditambah dengan ketidaksenangan Bolsheviks Rusia atas pengajuan pusat revolusi lain dalam domain revolusionernya, telah membangkitkan aksinya melawan komunis nasional.[7]

Muhammed Nakhshab diakui sebagai penyintesis pertama antara Syi'ah dan sosialisme Eropah.[8] Pergerakan Nakhshab didasarkan atas ajaran bahawa Islam dan sosialisme tidak bertentangan, karena keduanya berusaha untuk mencapai kesetaraan dan keadilan sosial. Teorinya telah diungkapkan dalam tesis sarjana hukum etika.[9] Pada 1943, Nakhshab mendirikan Gerakan Sosialis Penyembah Tuhan (Movement of God-Worshipping Socialists), satu dari enam organisasi anggota awal Front Nasional.[10] Organisasi ini didirikan melalui penggabungan dua kelompok, lingkaran Nakhshab di siswa sekolah menengah di Dar al-Fanoun dan lingkaran Jalaeddin Ashtiyani yang berkisar 25 siswa Fakultas Teknik Universiti Teheran. Organisasi ini semula dikenal sebagai Liga Muslim Patriotik. Mereka mengkombinasikan sentimen religius, nasionalisme dan pemikiran sosialis.[11]

Rujukan

WikiPedia: Sosialisme_Islam http://www.financeinislam.com/article/1_37/1/309 http://www.iranchamber.com/personalities/ashariati... http://www.islambasics.com/view.php?bkID=20&chapte... http://medialternatives.com/tag/social-wage/ http://www.missionislam.com/knowledge/zakat.htm http://worldnews.nbcnews.com/_news/2013/07/22/1961... http://www.oxfordislamicstudies.com/article/opr/t1... http://www.oxfordislamicstudies.com/article/opr/t1... http://what-when-how.com/social-sciences/socialism... http://etd.fiu.edu/ETD-db/available/etd-0201108-17...