Sejarah Tarian_Piring

Pada awalnya, tari ini merupakan ritual ucapan rasa syukur masyarakat setempat kepada dewa-dewa setelah mendapatkan hasil tanaman yang melimpah ruah. Ritual dilakukan dengan membawa sesaji dalam bentuk makanan yang diletakkan di dalam piring sembari melangkah dengan gerakan yang dinamis.[4]

Setelah masuknya agama Islam ke ranah Minangkabau, tradisi tari piring tidak lagi digunakan sebagai ritual ucapan rasa syukur kepada dewa-dewa[5] namun sebagai sarana hiburan bagi masyarakat banyak yang ditampilkan pada acara-acara keramaian.