Kegunaan Kayu_raja

Bahan ubat

Close up bunga

Tengguli banyak ditanam utama kerana bunganya yang indah tetapi ia ada manfaat perubatan juga. Isi buah yang masak dan biji-bijinya digunakan sebagai laksatif, begitu pula bunga, daun-daun dan kulit akarnya, meski dengan kekuatan yang lebih rendah.[6] Air rebusan akarnya digunakan untuk membersihkan luka dan bisul. Pepagannya digunakan di Jawa dan India untuk mengatasi penyakit kulit, sementara daun-daunnya di Filipina dipakai untuk menyembuhkan jangkitan kulat pada kulit. Di India, akarnya dipakai untuk merawat sakit demam. Kayu raja juga digunakan di Panama untuk merawat kencing manis.[6]

Polong yang masak

Dalam pengobatan moden, isi buah kayubraja yang kehitam-hitaman kadang kala dipakai sebagai laksatif menengah.[6] Simplisia (bahan ubat dasar) dari buah tengguli ini dikenal sebagai Fistulae Fructus (Buah Trengguli),[7] dan setidaknya pada masa lalu, dimasukkan sebagai salah satu simplisia yang wajib tersedia di farmasi.[8] Daging buah ini terutama mengandung hidroksimetil antrakinon, yang berkhasiat sebagai pencahar; dan juga gula, pektin, lendir, minyak pati yang berbau seperti madu.[7]

Bahan penyamak

Polong yang dibuka, memperlihatkan daging buah yang kehitaman dan bijinya

Kulit kayu raja menghasilkan tanin yang digunakan menyamak kulit, biasanya dicampur dengan kulit kayu pilang (Acacia leucophloea). Tanin dan bahan-bahan lain dari kulit ini dapat membentuk asid yang membantu percepatkan proses menyamak serta meningkatkan mutu kulit berubah warna yang baik berwarna kuning muda; sebagai bahan pembuatan kasut atau lapik kuda tunggangan.[3] Kadar kandungan tanin terhasil dari kulit kayu ini antara 12-18%.[9]

Kayu

Perkakas tukangan kayu pokok ini yang bermutu baik, awet dan kuat; meskipun jarang yang panjang ukurannya. Kayu ini padat, berat dan keras; kuning pucat hingga kemerah-merahan pada yang tua, kayu terasnya kelabu kehitam-hitaman. Disebutkan bahawa serat-serat kayu tengguli ini kasar atau agak kasar; kekuatannya termasuk kelas kuat II dan kelas awet II.[3]

Sifat-sifat ini sedikit banyak mirip dengan kayu raja jawa (C. javanica) yang berkerabat. menghasilkan kayu berbobot ringan hingga berat, dengan ketumpatan antara 400–875 kg/m³; keras dan kuat, kayu terasnya berwarna kekuningan, kemerahan, hingga jingga-cokelat pucat bila lama kena udara. Kayu ini dapat dikeringkan dengan hasil baik, dengan hanya sedikit susut tanpa mengalami kerusakan yang berarti.[10]

Rujukan

WikiPedia: Kayu_raja http://www.plantnames.unimelb.edu.au/Sorting/Cassi... http://www.kerenvis.nic.in/isbeid/kerala-symbols.h... http://www.flowersofindia.net/catalog/slides/Amalt... http://www.efloras.org/florataxon.aspx?flora_id=2&... http://www.ildis.org/ http://www.ntbg.org/plants/plant_details.php?plant... http://www.theplantlist.org/tpl/record/ild-1022 http://www.theplantlist.org/tpl1.1/record/ild-1022 http://legacy.tropicos.org/Name/13028064 http://www.worldagroforestrycentre.org/sea/Product...