↑ Menurut tradisi Mūlasarwāstiwāda, Ānanda lahir pada saat sang Buddha mengalami pencerahan, dan sehingga lebih muda ketimbang para murid utama lainnya. Alasan bahwa para murid lain tak terpilih karena mereka terlalu tua untuk diberikan tugas.[9]
↑ Terdapat beberapa perdebatan antar aliran Buddha awal soal apa arti seribu tahun dalam konteks tersebut, beberapa aliran berpendapat bahwa ini artinya masa hidup manusia seutuhnya, yang lain adalah bahwa orang tercerahkan dapat menghasilkan "masa hidup baru dengan kekuatan tunggal dari meditasinya".[73]
↑ Menurut John Powers, sang Buddha hanya meninggalkan Vesālī pada masa itu, dan tak lebih awal.[74]
↑ Ini adalah ragam paling terkenal dari catatan tersebut. Namun, teks-teks dari tradisi Sarwāstiwāda, Mūlasarwāstiwāda, dan Mahīśāsaka menyatakan bahwa perwakilannya adalah Añña Koṇḍañña (Sanskrit: Ājñāta Kauṇḍinya) meskipun Koṇḍañña merupakan murid paling senior.[94]
↑ Sumber lain mengatakan bahwa ia mengingat 60.000 kata dan 15.000 stanza,[107] atau 10.000 kata.[109]
↑ Beberapa komentator Mahāyāna menyatakan dalam beberapa kasus, terdapat kata-kata dari seorang bodhisatwa (orang yang menjadi Buddha) seperti Mañjuśrī.[110]
↑ Sang Buddha berkata kepada Ānanda bahwa "para penguasa kecil" dapat dibinasakan.[74]
↑ Sang Buddha menjawabnya dengan mengumpamakan peran seorang guru, murid dan ajaran, dan menyatakan bahwa ia sendiri juga telah memproklamasikan ajarannya. Ia menyatakan bahwa sengketa soal disiplin sangha bukanlah masalah besar, melainkan sengketa soal "wadah dan cara".[149]
