Kontroversi Alfred_Russel_Wallace

Spiritualisme

Dalam sebuah surat kepada iparnya pada tahun 1861, Wallace menulis:

"... Saya tetap menjadi seorang yang tidak percaya pada hampir semua yang Anda anggap kebenaran yang paling suci. Saya akan abaikan sebagai orang yang benar-benar hina atas tuduhan yang sering diulang-ulang bahawa orang skeptis menutup kebenaran kerana mereka tidak akan diatur oleh moralitas Kekristenan ... Saya bersyukur dapat melihat banyak untuk mengagumi semua agama. Bagi kebanyakan agama umat manusia dari beberapa macam merupakan suatu keharusan. Tetapi entah apakah ada Tuhan dan apa pun kudrat-Nya; entah kita memiliki jiwa yang abadi atau tidak, atau apa pun keadaan kita setelah kematian, saya dapat tidak takut untuk menderita demi kajian alam dan pencarian kebenaran, atau percaya bahawa mereka akan lebih baik dalam suatu keadaan masa depan yang telah hidup dalam keyakinan akan doktrin-doktrin yang tertanam sejak kecil, dan yang bagi mereka lebih seperti suatu masalah keimanan buta daripada keyakinan cerdas.[135]"

Wallace merupakan seorang peminat frenologi.[136]Pada awal kariernya beliau bereksperimen dengan hipnosis yang kemudian dikenal dengan istilah mesmerisme. Beliau menggunakan beberapa muridnya di Leicester sebagai subjek, dan berhasil dengan cukup sukses.[137] Ketika beliau memulakan eksperimennya dengan mesmerisme, topik tersebut sangatlah kontroversial dan para peneliti awal seperti John Elliotson telah dikecam keras oleh badan ilmiah dan medis.[138]Wallace menarik suatu hubungan antara pengalamannya dengan mesmerisme dan penyelidikannya kemudian dalam spiritualisme. Pada tahun 1893 beliau menulis:

"Demikianlah saya mempelajari pelajaran besar pertama saya dalam penyelidikan ke dalam bidang-bidang pengetahuan yang tidak jelas ini, jangan pernah menerima ketidakpercayaan orang-orang besar atau tuduhan-tuduhan mereka akan penipuan atau kebebalan, sebab setiap signifikansi ketika berlawanan dengan pengamatan fakta yang berulang kali oleh orang lainnya, memang waras dan benar. Seluruh sejarah ilmu pengetahuan menunjukkan kepada kita bahawa setiap kali orang-orang ilmiah dan berpendidikan dari segala zaman membantah fakta-fakta dari peneliti lainnya dengan suatu alasan apriori absurditas atau kemustahilan, para penyangkal tersebut selalu saja salah.[139]"

jmpl|Foto roh dari Wallace dan ibunya yang diambil oleh Frederick Hudson.

Wallace mulai menyelidiki spritualisme pada musim panas tahun 1865, kemungkinan atas desakan Fanny Sims kakaknya yang telah terlibat dengan hal tersebut beberapa waktu sebelumnya.[140] Setelah meninjau literatur tentang topik tersebut dan menguji fenomena yang beliau saksikan saat pemanggilan arwah (séance), beliau sampai pada penerimaan bahawa keyakinan ini terkait dengan suatu realitas alam. Selama sisa hidupnya beliau tetap yakin bahawa setidaknya beberapa fenomena pemanggilan arwah adalah asli, tanpa mempedulikan berapa banyak tuduhan penipuan dari kalangan skeptis atau berapa banyak bukti adanya tipu muslihat dalam fenomena tersebut. Ada ketidaksepakatan di kalangan sejarawan dan penulis biografi seputar faktor-faktor yang paling mempengaruhi Wallace sehingga mengadopsi spiritualisme. Salah seorang biografer mengemukakan bahawa guncangan emosi yang beliau alami beberapa bulan sebelumnya, ketika tunangan pertamanya memutuskan pertunangan mereka, berkontribusi terhadap penerimaannya akan spiritualisme.[141] Akademisi lainnya lebih suka menekankan bahawa Wallace ingin menemukan penjelasan yang ilmiah dan rasional atas semua fenomena alam dan umat manusia, baik yang berjisim mahupun sebaliknya.[138][142]

Spiritualisme menarik minat banyak kaum Victorian terpelajar yang merasa tidak lagi menemukan doktrin keagamaan biasa (misalnya dari Gereja Inggris) dapat diterima serta tidak puas dengan pandangan yang benar-benar materialistis dan mekanis terhadap dunia, yang mana semakin bermunculan dari ilmu pengetahuan abad ke-19.[143] Namun beberapa akademisi yang meneliti pandangan Wallace secara mendalam menekankan bahawa baginya spiritualisme lebih kepada hal ilmu pengetahuan dan falsafah daripada keyakinan agama.[138][142] Para intelektual penting lainnya dari abad ke-19 yang terlibat dengan spiritualisme misalnya Robert Owen, seorang reformis sosial yang pada awalnya adalah salah seorang idola Wallace,[144] para fisikawan seperti William Crookes dan John William Strutt, matematikawan Augustus De Morgan, dan seorang penerbit dari Skotlandia bernama Robert Chambers.[143][145]

Sekitar tahun 1860-an John Nevil Maskelyne, seorang ahli silap mata, membuka tipu muslihat Davenport bersaudara kepada orang ramai.[146] Wallace tidak percaya bahawa beliau telah mengulangi kemahiran mereka dengan menggunakan metode alamiah, dan menyatakan kalau Maskelyne menguasai kemampuan supranatural.[147][148]

Pada tahun 1874 Wallace mengunjungi Frederick Hudson, seorang fotografer roh. Sebuah foto dirinya dengan almarhum ibunya kemudian dihasilkan dan Wallace menyatakan bahawa foto tersebut asli, katanya, "Saya tidak keluar dari kesimpulan kalau beberapa makhluk spiritual, terbiasa dengan berbagai sisi ibu saya selama hidup, menghasilkan impresi-impresi yang dapat dikenali ini di pelat tersebut."[149] Bagaimanapun foto-foto Hudson sebelumnya telah terekspos sebagai penipuan pada tahun 1872.[150]

Pembelaan Wallace yang sangat terbuka atas spiritualisme dan pembelaannya secara berulang atas medium spiritualis untuk menentang tuduhan-tuduhan penipuan selama tahun 1870-an menyebabkan reputasi ilmiahnya tercemar. Hal ini mengakibatkan ketegangan hubungannya dengan para ilmuwan yang sebelumnya ramah terhadapnya, seperti Henry Bates, Thomas Huxley, dan bahkan Darwin, yang mana merasa Wallace terlalu mudah percaya. Kalangan lainnya seperti William Benjamin Carpenter (seorang fisiolog) dan Ray Lankester (seorang zoolog) secara terbuka memusuhi Wallace kerana masalah ini. Wallace dan ilmuwan lain yang membela spiritualisme, khususnya William Crookes, mendapat banyak kritikan dari pers; The Lancet adalah jurnal medis terkemuka di Inggris pada saat itu yang menuliskan kritikan yang sangat tajam. Kontroversi tersebut mempengaruhi persepsi orang ramai atas karya Wallace sepanjang sisa kariernya.[151] Ketika pada tahun 1879 Darwin pertama kali mencoba untuk menggalang dukungan di kalangan naturalis agar Wallace mendapatkan pensiun sipil, Joseph Hooker menanggapi:

Wallace telah sedemikian kehilangan kastanya, tidak hanya kerana kelekatannya pada Spiritualisme, namun kerana kenyataan apa yang telah dilakukannya secara sengaja dan melawan keseluruhan suara komite dari divisinya di British Association (B.A.), mengadakan suatu diskusi tentang Spiritualisme dalam salah satu pertemuan divisi tersebut ... Mengenai hal ini beliau dikatakan melakukannya dengan suatu cara yang tidak jujur, dan saya mengingat dengan baik kemarahan yang ditimbulkannya dalam Dewan B.A. tersebut.[152][153]

Hooker pada akhirnya melunak dan setuju untuk mendukung permohonan pensiun tersebut.[154]

Pertaruhan Bumi datar

Pada tahun 1870 seorang pendukung konsep Bumi datar bernama John Hampden menawarkan uang taruhan sejumlah £500 (setara dengan sekitar £35000 pada zaman sekarang[155]) dalam sebuah iklan majalah kepada siapa saja yang dapat membuktikan adanya lengkungan cembung dalam suatu kumpulan air seperti sungai, terusan, atau danau. Wallace yang tertarik dengan tantangan tersebut, dan pada saat itu mengalami kesulitan keuangan, lalu merancang suatu percobaan di mana beliau mendirikan dua objek di sepanjang 10 km bentangan kanal. Kedua objek berada pada ketinggian yang sama di atas permukaan air dan beliau memasang teleskop di sebuah jembatan juga dengan ketinggian yang sama di atas permukaan air. Ketika beliau melihat melalui teleskop tersebut, salah satu objek terlihat lebih tinggi daripada yang lainnya sehingga memperlihatkan adanya kelengkungan permukaan bumi ini.

Juri untuk pertaruhan tersebut, yakni editor majalah Field, menyatakan Wallace sebagai pemenang, tetapi Hampden menolak untuk menerima hasil ini. Beliau menggugat Wallace dan melakukan suatu kampanye, yang berlangsung selama beberapa tahun, dengan menuliskan surat ke berbagai penerbitan dan organisasi di mana Wallace menjadi anggotanya berupa kecaman bahawa beliau adalah seorang penipu dan pencuri. Wallace memenangkan berbagai tuntutan fitnah yang diajukan Hampden, tetapi Wallace menghabiskan lebih banyak uang untuk biaya proses pengadilan daripada yang beliau dapatkan dari taruhan tersebut, dan kontroversi ini membuatnya frustasi selama bertahun-tahun.[156]

Penyanggahan terhadap vaksinasi

Pada awal tahun 1880-an Wallace masuk dalam perdebatan seputar keharusan melakukan vaksinasi cacar. Awalnya Wallace melihat isu tersebut sebagai suatu hal kebebasan peribadi; tetapi setelah mempelajari beberapa statistik yang disediakan oleh para aktivis anti vaksinasi beliau mulai mempertanyakan kecekapan vaksinasi. Pada saat itu teori kuman penyakit masih sangat baru dan belum diterima secara universal. Selain itu belum ada orang yang cukup mengetahui mengenai sistem imunitas manusia untuk memahami bagaimana vaksinasi bekerja. Ketika Wallace melakukan beberapa kajian, beliau menemukan kasus-kasus di mana para pendukung vaksinasi telah menggunakan statistik yang meragukan (dalam beberapa kasus benar-benar palsu) untuk mendukung hujahan mereka. Karena selalu mencurigai pihak otoritas, Wallace menduga bahawa para dokter memiliki suatu kepentingan terselubung dalam mempromosikan vaksinasi. Dan beliau sampai pada keyakinan bahawa penurunan angka insiden cacar yang selama itu dikaitkan dengan vaksinasi, pada kenyataannya, merupakan akibat dari higienitas yang lebih baik dan perbaikan dalam sanitasi orang ramai.[157]

Faktor yang lain dalam pemikiran Wallace adalah keyakinannya bahawa, kerana seleksi alam, organisme berada dalam keadaan seimbang dengan lingkungannya dan bahawa segala sesuatu di alam, bahkan organisme penyebab penyakit, menjalankan peranannya yang berguna dalam tatanan alam atas segala hal; beliau khawatir vaksinasi dapat mengganggu keseimbangan alam dengan hasil-hasil yang tidak menguntungkan.[158] Wallace dan para pendukung anti vaksinasi lainnya menekankan bahawa vaksinasi dapat berbahaya, kerana pada saat itu seringkali dilakukan dengan cara yang tidak sihat dan ceroboh.[158]

Pada tahun 1890 Wallace memberikan bukti sebelum Royal Commission menyelidiki kontroversi ini. Ketika suruhanjaya tersebut memeriksa bahan yang beliau serahkan untuk mendukung kesaksiannya, mereka menemukan kesalahan-kesalahan seperti adanya beberapa statistik yang meragukan. The Lancet menegaskan bahawa Wallace dan para aktivis anti vaksinasi lainnya selektif dalam memilih statistik yang digunakan, dengan mengabaikan sejumlah besar data yang tidak konsisten dengan posisinya. Komisi tersebut mendapati bahawa vaksinasi cacar adalah efektif dan seharusnya tetap diwajibkan, meski mereka merekomendasikan beberapa perubahan prosedur untuk meningkatkan keselamatan, dan hukuman bagi orang-orang yang menolak untuk mematuhinya dibuat lebih ringan. Bertahun-tahun kemudian, pada tahun 1898, Wallace membuat sebuah pamflet, Vaccination a Delusion; Its Penal Enforcement a Crime, yang menyerang penemuan suruhanjaya tersebut. The Lancet kemudian juga ikut menyerang dengan menyatakan bahawa vaksinasi itu memuat banyak kesalahan yang sama sebagaimana bukti yang diberikan Wallace kepada suruhanjaya tersebut.[157]

Rujukan

WikiPedia: Alfred_Russel_Wallace http://www.100welshheroes.com/en/biography/alfredr... http://quigleyscabinet.blogspot.com/2010/07/cabine... http://www.livescience.com/18115-alfred-russel-wal... http://www.michaelshermer.com/darwins-shadow/excer... http://ngm.nationalgeographic.com/2008/12/wallace/... http://www.nature.com/news/shipping-timetables-deb... http://www.newyorker.com/arts/critics/atlarge/2007... http://www.nytimes.com/2013/11/05/opinion/the-anim... http://opwall.com/about-us/alfred-russel-wallace-g... http://www.space.com/13510-water-mars-search-life....