Demografi Palembang

Penduduk

Gadis Palembang

Penduduk Palembang merupakan etnik Melayu, dan menggunakan Bahasa Melayu yang telah disesuaikan dengan dialek tempatan yang kini dikenali sebagai bahasa Palembang. Namun para pendatang seringkali menggunakan bahasa daerahnya sebagai bahasa sehari-hari, seperti bahasa Komering, Rawas, Musi dan Lahat. Pendatang dari luar Sumatera Selatan terkadang juga menggunakan bahasa daerahnya sebagai bahasa sehari-hari dalam keluarga atau komuniti kedaerahan. Namun untuk berkomunikasi dengan warga Palembang lain, penduduk umumnya menggunakan bahasa Palembang sebagai bahasa pengantar sehari-hari. Selain penduduk asli, di Palembang terdapat pula warga pendatang dan warga keturunan, seperti dari Jawa, Minangkabau, Madura, Bugis, dan Banjar. Warga keturunan yang banyak tinggal di Palembang adalah Cina, Arab dan India. Kota Palembang mempunyai beberapa wilayah yang menjadi ciri khas dari suatu komunitas seperti Kampung Kapitan yang merupakan wilayah Komunitas Cina dan Kampung Al-Munawwar yang merupakan wilayah Komunitas Arab.

Agama

Berdasarkan Banci Penduduk 2015, peratusan agama penduduk Kota Palembang adalah Islam 91.93%, Buddha 3.46%, Protestan Kristen 2.87%, Katolik 1.65%, Hinduisme 0.08% dan Confucian 0.01%. Agama majoriti di Palembang adalah Islam.

Agama di Kota Palembang
AgamaPersen
Islam
  
91.93%
Buddha
  
3.46%
Kristen Protestan
  
2.87%
Katolik
  
1.65%
Hindu
  
0.08%
Konfusianisme
  
0.01%

Dalam rekod sejarahnya, Palembang pernah menerapkan undang-undang tertulis berdasarkan syariat Islam, yang berasal dari buku Simbur Cahaya. Di samping itu terdapat juga Katolik, Protestan, Hindu, Budha dan Confucian.[petikan diperlukan]

Bahasa

Rencana utama: bahasa Palembang

Bahasa yang digunakan oleh orang-orang sehari-hari Palembang ialah bahasa sehari-hari Palembang yang diucapkan oleh hampir seluruh masyarakat.[petikan diperlukan] Di samping itu, masyarakat imigran juga sering menggunakan bahasa serantau mereka jika mereka berkomunikasi dengan sesama masyarakat. Bahasa Palembang ialah dialek tempatan bahasa Melayu yang juga bahasa lingua franca atau bahasa penyatuan wilayah Sumatera Selatan. Penutur bahasa Palembang dianggarkan mempunyai 3.1 juta penduduk yang tersebar di seluruh wilayah Palembang dan di sekitarnya.[2]