Presiden Ronald_Reagan

right|thumb|Kabinet Ronald Reagan 1981Pada tanggal 30 Mac 1981, hanya 69 hari setelah awal masa jawatannya, ketika meninggalkan Hotel Hilton di Washington, DC Presiden Reagan, Juru bicara Rumah Putih James Brady, ejen Dinas Rahasia dan polisi District of Columbia ditembak seoorang pengkhayal John Hinckley, Jr. Segera sebelum pembedahan untuk mengeluarkan peluru dari dadanya (yang sedikit saja luput dari jantungnya), Reagan berkata kepada dokter bedahnya, "Saya berharap Anda semua orang Republican," dan kepada isterinya Nancy dengan bercanda ia berkomentar, "Sayang, saya lupa untuk menghindar."

Sebagai politikus dan presiden, ia melukiskan dirinya sebagai:

  • Antikomunis
  • Setuju pemotongan pajak
  • Setuju pemerintahan non-militer
  • Pendukung usaha bisnis, besar dan kecil
  • Pendukung kebebasan individu
  • Keras terhadap kejahatan

Ia dikenal juga kerana:

  • Peningkatan anggaran militer
  • Menyebarkan peluru kendali Pershing II di Jerman sebagai tanggapan atas pangkalan peluru SS-20 milik Uni Soviet di dekat Eropa
  • Mendorong penyebaran sistem rudal penjaga perdamaian
  • Perundingan persetujuan pengurangan senjata nuklir
  • Mengusulkan Prakarsa Pertahanan Strategi ( Strategic Defense Initiative)
  • Mempersenjatai dan melatih kelompok antikomunis seperti Contra dan Mujahidin
  • Menjual senjata kepada sekutu asing seperti Taiwan, Israel, Arab Saudi, dan yang terkenal, Irak
  • Menurunkan pajak secara signifikan, memutar tren sejarah terhadap pajak yang lebih tinggi
  • Meningkatkan defisit federal
  • Secara besar-besaran meningkatkan " perang melawan narkotika "
  • Mengakhiri inflasi tinggi yang menghancurkan ekonomi di masa pendahulunya Jimmy Carter dan Gerald Ford.
  • Membantu ‘memenangkan’ Perang Dingin
  • Menyetujui pemecatan beberapa pengawas lalu lintas udara saat mereka mogok secara ilegal di musim panas 1981

Reaganomics

Masa jabatan pertama Presiden Reagan berfokus pada penyegaran stagnasi kondisi ekonomi, inflasi dan pengangguran. Kebijakan Reagan terkenal sebagai "Reaganomics", julukan yang digunakan pendukung dan pencelanya. Pemotongan pajak juga bergabung dengan pengeluaran militer yang besar sebagai akibat yang amat tinggi dan pertambahan dramatis dalam hutang nasional. Hutang bertambah dengan sekitar 200% (3 kali lipat) antara saat Reagan menjabat dan saat penggantinya George H. W. Bush, menduduki jabatan.

Di sisi lain, pengeluaran ini enteng menutupi kerugian dengan pendapatan pajak yang ditambah, dan beberapa pendukung Reagan menghubungkannya pada penggunaan berhasil kebijakan pajak ekonomi pihak perbekalan. Kritikus Presiden Reagan mengemukakan bahwa walau pernyataannya menganjurkan pemerintahan intrusif yang kecil, pengeluaran federal dan birokrasi bertambah selama pemerintahannya. Tak mengherankan, ada ketaksetujuan atas berapa banyak kebijakan Reagan yang ikut andil pada resesi hebat yang terjadi di tahun 1982.

Kesatuan Soviet dan Perang Dingin

Seperti banyak polisi Amerika yang berjaya, Reagan merasa perlu memiliki panggung yang besar. Ucapan pidatonya yang kalem dan bahasa yang kuat membuatnya digelari "Komunikator Besar." Pada tanggal 8 Mac 1983, ia menyebut Kesatuan Soviet sebagai "Kekaisaran Setan" ( Empire of Evil ) dan kemudian saat berpidato di depan Tembok Berlin ia menentang pemimpin Kesatuan Soviet iaitu Mikhail Gorbachev untuk "merobohkan tembok itu". Beberapa sejarawan percaya bahawa seluruh ciri itu tidak akan bererti tanpa kegairahannya yang dicurahkan untuk Amerika dan kepercayaan peribadi yang kuat.

Sementara itu banyak pendukung Reagan memujinya yang dianggap berhasil memenangkan Perang Dingin. Para pakar menghubungkan jatuhnya komunisme pada 1989 di Eropah Timur dan Kesatuan Soviet dengan saat memuncaknya krisis ekonomi Kesatuan Soviet dan kegagalan perbaikan ekonomi dan politik yang digagas Presiden Mikhail Gorbachev. Kebijakan Reagan termasuk dorongan kuat pada militer AS dan doktrin "perdamaian melalui kekuatan." Salah satu usulan yang lebih kontroversial ialah Inisiatif Pertahanan Strategis (SDI), sistem rudal pertahanan yang diharapkannya akan membuat AS tak terkalahkan dalam serangan nuklir oleh Soviet. SDI diberi julukan "Perang Bintang" oleh penentangnya - yang berarti tak praktikal - manakala Reagan pula diberi gelaran "Ronnie Raygun" oleh sejumlah pelawak.

Kritik pada SDI menyatakan bahwa tujuan teknologi tak tercapai dalam praktik, dan bahwa percobaan SDI mungkin memburukkan lagi perlumbaan senjata, seperti bertambahnya ketidakstabilan krisis di masa depan. Kritik lain memandang, anggaran belanja istimewa yang dilibatkan dalam program SDI yang ternyata berlipat, sebagai pekerjaan militer-industri tak bermanfaat.

Para pendukung menyebut SDI sebagi "paku peti mati " perlombaan senjata dengan Uni Soviet melalui penerapan strategi teknologi. Mereka memandang SDI sebagai ujian untuk meyakinkan Soviet bahwa gudang senjata peluru nuklir mereka akan menjadi usang dan menyusahkan Soviet dengan penambahan pengeluaran untuk teknologi baru untuk mencapai penghindaran nuklir.

Reagan memiliki hubungan dekat dengan banyak pemimpin politik konservatif lainnya di seluruh dunia, seperti Margaret Thatcher daripada UK, dan Brian Mulroney daripada Kanada. Reagan memiliki harapan besar untuk membangun hubungan pribadi dengan para kepala negara lainnya, sering menjemput mereka ke ladang peternakannya atau Camp David.

Sebagai bagian kebijakan yang menjadi dikenal sebagai Doktrin Reagan, AS juga ambil bagian dalam usaha kaum garis keras melawan pengaruh komunis di Amerika Latin, yang sering melibatkan pendukung diktator militer antikomunis yang terkenal karena rendahnya catatan HAM. Ini telah tuduhan bahwa Reagan sedang melakukan perang gerilya rahasia dan ilegal. Pada 1983 Reagan memerintahkan serangan militer resmi ke negara kecil Grenada setelah mengalami kudeta komunis. Menjelang akhir masa pemerintahannya, Reagan juga membantu dalam mendukung peralihan demokrasi Amerika Latin, memberikan bantuan paket asing yang banyak pada negara yang mengadakan pemilihan bebas.

Skandal Iran Contra

Selama pemerintahannya, ada skandal dan penyelidikan besar dalam perang di Iran dan Nikaragua yang dikenal sebagai Peristiwa Kontra Iran. Dua anggota penasihat keamanan nasional, John Poindexter dan Kolonel Oliver North, telah merencanakan untuk menjual senjata kepada pemerintahan Iran dan hasil keuntungannya diberikan kepada gerilyawan antikomunis Contras di Nikaragua. Kedua hal itu berlawanan dengan peraturan Kongres. Reagan mengakui ketidaktahuan atas rencana itu, namun mengaku bahwa ia telah mendukung penjualan senjata yang pertama ke Iran, atas dasar penjualan seperti itu akan menolong terjaminnya pembebasan orang-orang Amerika yang sedang disandera kelompok Islam sokongan Iran, Hezbollah di Lebanon.

Tindakan cepat Reagan untuk menunjuk penyelidik independen dan kerja sama dengan pengacara, mencegah skandal Kontra-Iran dari ancaman impeachment. Presiden Reagan dinyatakan bersalah hanya dalam pengawasan lemahnya dari stafnya sendiri yang mengakibatkan ketidaktahuannya dalam penjualan senjata. Meski dianggap jujur sendiri oleh orang-orang Amerika, Presiden Reagan dalam masa jabatannya menjumpai beberapa skandal penyuapan, korupsi, yang menyangkut pembantu dan bawahan Reagan sehingga mengakibatkan lebih dari 130 pejabat dalam pemerintahan Reagan dihukum atau dipaksa meninggalkan kedudukan mereka untuk menghindari pengadilan. Skandal-skandal yang merusak nama baik Reagan membuat anggota Congress Patricia Schroeder menjulukinya "Presiden Teflon".

"Perang Melawan Narkotik"

Kebijakan Reagan dalam "Perang Melawan Narkotik" meningkatkan jumlah tahanan dan dana kesihatan bagi orang-orang kecanduan. Ini mengakibatkan perkembangan dramatis dalam jumlah tahanan AS. Kritikus menuduh bahwa kebijakan itu berefek sedikit untuk benar-benar mengurangi keberadaan narkotika ataupun kejahatan di jalan dan juga mengakibatkan beban keuangan tinggi dan korban manusia untuk masyarakat Amerika. Walau begitu, hal ini merupakan bagian penting kebijakan Reagan yang keras terhadap kejahatan. Karena kebijakan ini dan berbagai pemotongan dalam pengeluaran untuk program sosial selama masa kepresidenannya, Reagan dianggap sejumlah kritikus biasa saja untuk pengeluaran biaya bagi warga miskin dan minoritas.

Serbaneka

Pada 5 Agustus 1981, Reagan mendukung pemecatan 11.359 pengawas lalu lintas udara yang sedang mogok yang mengabaikan perintahnya agar kembali bekerja. Ironisnya, PATCO, serikat pekerja pengawas Lalu Lintas Udara, merupakan salah satu dari sedikit serikat yang telah mendukung Reagan dalam pemilihan 9 bulan sebelumnya.

Di musim semi 1983, Reagan mengirim para anggota Marinir ke Lebanon. Menyusul beberapa pengeboman kecil, satu pemboman truk dalam barak mereka membunuh 241 anggota Marinir. Dua hari kemudian Reagan menyerang negara Grenada di Karibia. Tiga bulan kemudian, Reagan menarik mundur anggota Marinir dari Lebanon.

Pada 13 Juli 1985, Reagan mengadakan pembedahan untuk mengeluarkan kanker polip dari usus besarnya. Pada 5 Januari 1987, Reagan mengalami pembedahan prostat yang menyebabkan kekhawatiran lebih lanjut mengenai kesehatannya.

Reagan secara luas dikritik pada 1985 karena peristiwa yang berkaitan pada kunjungan resmi ke Jerman Barat. Pada 11 April, Gedung Putih mengumumkan bahwa Reagan akan mengunjungi pemakaman militer Bitburg, meletakkan bunga dalam menghormati tentara Jerman yang tewas dalam kedua PD. Ini menjadi kontroversial dan menjadi perhatian umum karena sejumlah kecil tempat pemakaman ( dilaporkan sekitar 49 atau 56 buah ) menjadi tempat pemakaman mayat tentara yang telah berdinas dalam unit Waffen-SS. Walau protes dari berbagai pihak, yang paling menonjol dari pemenang hadiah Nobel Perdamaian, Elie Wiesel, Reagan meneruskan kunjungan ke tempat itu yang diharapkan akan mengembangkan rekonsiliasi antara mantan musuh.