Sejarah Switzerland

Rencana utama: Sejarah Switzerland

Sejarah awal

lihat: Sejarah Pegunungan Alps, Alemannia, Burgundia Hulu

Suku pertama yang diketahui di kawasan ini adalah anggota budaya Hallstatt dan La Tène. Budaya La Tene tumbuh, dan berkembang selama Abad Besi akhir dari sekitar tahun 450 SM, kemungkinan dengan beberapa pengaruh dari peradaban Yunani, dan Etruska. Salah satu kelompok suku terpenting di kawasan Switzerland adalah Helvetii. Pada tahun 15 SM, Tiberius I yang akan dicalonkan sebagai Maharaja Rom yang ke-2, dan saudaranya Drusus, menakluki Pegunungan Alps, menggabungkan mereka ke Empayar Rom. Daerah yang dihuni oleh suku Helvetii – yang kemudian menurunkan nama Confoederatio Helvetica – awalnya menjadi bahagian Wilayah Gallia Belgica Rom, dan kemudian ke Germania Superior, sementara bahagian timur Switzerland moden digabungkan ke Provinsi Raetia.

Pada Abad Pertengahan Awal, dari abad ke-4, peluasan arah barat Switzerland moden menjadi wilayah Raja Burgundia. Suku Alemani menempati dataran tinggi Switzerland pada abad ke-5 dan lembah Alps pada abad ke-8, membentuk Alemania. Switzerland moden kemudian terbagi antara Kerajaan Alemannia, dan Burgundia. Keseluruhan kawasan itu menjadi bahagian Empayar Frankia pada abad ke-6 menyusuli kemenangan Chlodwig I atas ke Alemanni di Tolbiac pada tahun 504, kemudian bangsa Frankia mendominasi Burgundia.

Dari tahun 561, Raja Guntram dari Merovingia, cucu Chlodwig I, mewarisi Kerajaan Burgundia Frankia, yang membentang dari barat hampir sejauh Sungai Rhein. Di timurnya, suku Alamanni diperintah di bawah keadipatian nominal di Frankia kerana bangsa Frankia mengisi kekosongan akibat menurunnya pencapaian Bizantium Rom ke barat. Dari masa ini, bangsa Frankia sedang mulai membentuk watak tritunggal yang akan mencirikan sisa sejarahnya. Daerah ini secara lebih lanjut terbahagi kepada Neustria di barat (yang hanya digelar Frankia pada masa itu; nama Neustria tidak muncul dalam tulisan hingga 80 tahun kemudian), Austrasia di timur laut, dan Burgundia.

Sepanjang sisa abad ke-6, dan awal abad ke-7, kawasan Switzerland berada di bawah hegemoni Frankia, dengan bangsa Frankia yang banyak diselimuti dengan perselisihan tentang masalah suksesi di antara sub-kerajaan Frankia (yang para rajanya masih bertalian darah). Pada tahun 632, menyusul kematian Chlothar II, seluruh wilayah Frankia dipersatukan dalam masa yang singkat di bawah Dagobert I, yang disebutkan sebagai raja terakhir Merovingia yang bisa melaksanakan tugas kerajaan. Di bawah Dagobert I, Austrasia beragitasi untuk pemerintahan sendiri sebagai alat menghadapi pengaruh Neustria, yang mendominasi mahkamah kerajaan. Dagobert dipaksa oleh aristokrat Austrasia yang kuat untuk mengangkat anaknya yang masih bayi, Sigibert III, sebagai raja bawahan Austrasia pada tahun 633. Kelemahan pemerintahan baru itu menjadi nyata, dan memimpin mereka yang ditundukkan oleh bangsa Frankia yang mempertimbangkan untung-rugi pemberontakan. Setelah Sigibert III menderitai kekalahan tenteranya di tangan Radulf, Raja Thüringen pada tahun 640, suku Alemani juga memberontak terhadap kekuasaan Frankia. Masa kemerdekaan Allemani berikutnya berlangsung kurang-lebih hingga pertengahan abad ke-8.

Wali Istana diangkat oleh Raja Frankia sebagai pejabat pengadilan sejak awal abad ke-7 untuk bertindak sebagai penengah antara raja, dan rakyat. Namun, menyusul kematian Dagobert I pada tahun 639, dengan pewaris mahkota yang masih balita di Neustria (Chlodwig II—berusia 2 tahun) dan Austrasia (Sigibert III—berusia sekitar 4 tahun), para pejabat tersebut mendapatkan kekuasaan yang lebih besar, akhirnya mengakhiri kekuasaan penguasa Merovingia, dan mengambil alih takhta Frankia sendiri. Langkah pertama diambil oleh Wali Istana Austrasia, Grimoald I, yang meyakinkan Sigibert III yang tak beranak untuk mengadopsi puteranya sendiri Childebert si Anak Pungut sebagai pewaris takhta.

Pada masa yang sama di istana Neustria, Wali Istana Erchinoald, dan penggantinya, Ebroin, juga bertambah kekuasaannya di belakang Chlodwig II, dan penggantinya Chlothar III. Ebroin mempersatukan kembali Kerajaan Frankia dengan mengalahkan, dan melucutkan Childebert (dan Grimoald) dari Austrasia pada tahun 661.

Putera bongsu Chlothar III, Childerich II ditabalkan sebagai Raja Austrasia, dan bersama-sama mereka memerintah negeri. Ketika Chlothar III meninggal pada tahun 673, Childerich II menjadi raja seluruh negeri, berkuasa dari Austrasia, hingga saat beliau dibunuh 2 tahun kemudian oleh anggota elit Neustria. Setelah kematiannya, Theuderich III, putra Chlodwig II, naik takhta, berkuasa dari Neustria. Beliau, dan wali istananya Berchar, menyatakan perang atas Austrasia, yang dikuasai oleh Dagobert II, putra Sigibert III, dan Pippin dari Heristal (Pippin II), Wali Austrasia. Theuderich and Berchar dikalahkan oleh Pippin dalam Pertempuran Tertry (687), dan setelah itu Pippin diangkat sebagai satu-satunya Wali segenap bangsa Frankia, menyatakan diri sebagai Adipati, dan Putera segenap bangsa Frankia. Pippin adalah hasil perkawinan 2 wangsa yang kuat; Wangsa Pippin dan Arnulf. Kemenangannya di Tertry menandai akhir kekuasaan Merovingia.

Pippin berjaya kembali dalam kempen membawa kembali bangsa Frisia di pesisir utara Eropah kembali dikawal bangsa Frank. Antara tahun 709-712, beliau berperang dalam kempen serupa terhadap Alemanni, termasuk yang di perbatasan Switzerland sekarang, dan berhasil mendudukkan lagi penguasa Frankia, yang pertama sejak pemberontakan Alemanni pada tahun 640. Namun, kendali bangsa Frankia atasnya, dan kawasan sekitar yang lain hilang ketika perang perebutan takhta di antara bangsa Frankia meletus menyusul kematian Pippin pada tahun 714.

Perang tersebut merupakan kelanjutan dari persaingan Neustria-Austrasia yang tak berakhir. Putera Pippin yang lahir di luar nikah, Karl Martell (anak dari kekasih Pippin Chalpaida), telah dinyatakan sebagai Wali Kota Austrasia oleh bangsawan Austrasia bertentangan dengan janda Pippin, Plektrudis, yang lebih memilih cucundanya Theudoald yang berusia 8 tahun, untuk diangkat. Neustria menyerang Austrasia di bawah Chilperich II yang telah diangkat oleh rakyat Neustria tanpa persetujuan bangsa Frankia yang lain. Titik balik perang terjadi di Pertempuran Ambleve, ketika Karl Martell mengalahkan pasukan bangunan Neustria, dan Frisia di bawah Chilperich II dan Wali Kota Raganfrid dengan menggunakan siasat yang jitu, dan tak biasa. Karl menghantam ketika pasukan Neustria sedang berbaris pulang setelah kemenangan di Köln atas Plektrudis, dan anaknya Theudoald.

Dari tahun 717, Karl telah menegaskan keunggulannya, dengan kemenangan atas Neustia dalam Pertempuran Vincy, kemudian mengawali kekuasaan Karolingia atas Empayar Frankia.

Setelah tahun 718, Karl, yang merupakan komandan yang ulung, memulai serangkaian perang untuk memperkuat dominasi bangsa Frankia atas Eropah Barat, yang termasuk membawa kembali bangsa Alemannia ke bawah hegemoni bangsa Frankia, dan malah, pada tahun 720-an, memaksa beberapa unsur Alemannia ikut serta dalam perangnya terhadap tetangga mereka di timur, Bayern.

Namun, Alemania tetap gelisah, dengan Adipati Lantfrid di akhir 720-an, mengungkapkan kemerdekaan dengan mengeluarkan revisi hukum bangsa Alemania. Karl menyerang lagi pada tahun 730 dan menakluki bangsa Alemania dengan senjata.

Karl mungkin banyak dikenal kerana menghentikan gerak maju bangsa Arab ke Eropah Barat dalam Pertempuran Tours pada tahun 732.

Ketika Karl meninggal pada tahun 741, dominion atas Frankia terbagi antara kedua-dua putranya dari perkahwinan pertama, iaitu Pippin si Cebol dan Karlmann. Karlmann diberikan Austrasia, Alemania, dan Thüringen, sementara Pippin mengambil kendali atas Neustria, Provence dan Burgundia (termasuk Switzerland Barat sekarang).

Dari tahun 743, Karlmann bersumpah untuk menegakkan kendali yang lebih besar atas Alemania, dan akhirnya mengakibatkan penangkapan, penahanan, dan eksekusi beberapa ribu bangsawan Alemani dalam pengadilan berdarah di Cannstatt, 746.

Karlmann berundur ke biara pada tahun 747, meninggalkan Pippin mendapatkan takhta Frankia (setelah pemungutan suara di kalangan bangsawan) pada tahun 751. Lebih lanjut, Pippin memperkuat kedudukannya dengan membentuk sebuah persekutuan, pada tahun 754, dengan Paus Stefanus II, yang kemudian sepenuhnya datang ke Paris untuk memberikan upacara perminyakan suci atasnya sebagai raja di Basilika St. Denis. Pada gilirannya, Pippin menundukkan Lombardia dan memberi sumbangan untuk Keeksarkaan Ravenna dan menduduki kawasan sekitar Rom untuk gereja. Ini merupakan titik balik dalam sejarah Gereja Katolik Rom dan Eropah Barat, kerana kemudian memberi pertanda pada peristiwa di bawah Charlemagne yang menuju pembentukan Empayar Rom Suci. Dinyatakan bahawa Paus Stefanus II menangguhkan Sumbangan Konstantinus yang dipalsukan selama perundingannya dengan Pippin. Sumbangan itu merupakan titah kekaisaran yang dipalsukan untuk diakui dikeluarkan oleh Konstantinus untuk menghadiahi dominion kepada Paus Silvester I dan semua penggantinya atas kawasan yang tak hanya Empayar Rom Barat, namun juga semua bahagian Yudea, Yunani, Asia, Trakia, dan Rom.

Pada saat kematian Pippin pada tahun 768, Empayar Frankia diwariskan kepada putranya Charlemagne dan Karlmann I. Karlmann menarik diri ke biara, dan meninggal tak lama setelahnya, meninggalkan Karl, kemudian dikenal sebagai Charlemagne yang legendaris, sebagai penguasa Frankia satu-satunya. Charlemagne mengembangkan kedaulatan Frankia untuk memasukkan Sachsen, Bayern, dan Lombardia di Itali Utara dan beliau mengembangkan kekaisarannya ke kawasan Austria sekarang, dan sebagian Kroasia. Beliau menawari janji perlindungan Frankia yang terus-menerus kepada Frankia, dan beliau memperlakukan biara sebagai pusat pembelajaran. Charlemagne kemudian muncul sebagai pemimpin Kristian Barat.

Dari tahun 1200, dataran tinggi Switzerland terdiri atas dominion Wangsa Savoia, Zähringer, Habsburg dan Kyburg. Ketika Wangsa Kyburg jatuh pada tahun 1264, Habsburg di bawah Raja Rudolf I (menjadi kaisar pada tahun 1273) memperluas kawasan kekuasaannya ke dataran tinggi Switzerland.

Gabungan Switzerland Kuno

lihat: Perkembangan Gabungan Switzerland Kuno, Reformasi di Switzerland, Switzerland Modern AwalDominion wangsa yang ada sekitar tahun 1200:
Merah tua: Savoia; hijau: Zähringer; merah muda: Habsburg; kuning: Kyburg

Gabungan Switzerland Kuno merupakan persekutuan antara komuniti lembah Alps tengah. Konfederasi tersebut memudahkan pengelolaan kepentingan umum (perdagangan bebas) dan menjamin keamanan jalur perdagangan gunung yang penting. Piagam Persekutuan 1291 yang disetujui di antara komun perkampungan Uri, Schwyz, dan Unterwalden dianggap sebagai dokumen pendirian konfederasi; meskipun persekutuan serupa mungkin sudah ada beberapa dasawarsa sebelumnya.[12]

Pemandangan Zoug pada tahun 1548.

Dari tahun 1353, ketiga kanton yang asli telah bergabung dengan Glarus dan Zug dan negara-negara bandar Lucerna, Zurigo dan Berna untuk membentuk "Konfederasi Kuno" dari 8 negeri yang ada hingga akhir abad ke-15. Peluasan tersebut menyebabkan peningkatan kekuasaan, dan kemakmuran untuk persekutuan itu. Dari tahun 1460, konfederasi tersebut mengendalikan sebagian besar wilayah selatan, dan barat Rhein ke Pergunungan Alps, dan Jura, khususnya setelah kemenangan terhadap Wangsa Habsburg (Pertempuran Sempach dan Näfels), atas Charles yang Berani dari Burgundia selama tahun 1470-an, dan keberkesanan askar sewaan Switzerland. Kemenangan Switzerland dalam Perang Swabia terhadap Liga Swabia Maharaja Maximilian I pada tahun 1499 berpuncak pada kemerdekaan de facto dari Empayar Rom Suci.

Piagam persekutuan tahun 1291

Gabungan Switzerland Kuno telah mendapatkan reputasi sebagai pilih tanding terhadap perang-perang awal tersebut, namun ekspansi persekutuan menderita kemunduran pada tahun 1515 akibat kekalahan Switzerland dalam Pertempuran Marignano, yang mengakhiri masa "heroik" dalam sejarah Switzerland. Kejayaan Reformasi Zwingli di beberapa kanton menimbulkan perang antara kanton pada tahun 1529 dan 1531 (Kappeler Kriege). Tak hingga lebih dari 100 tahun kemudian, pada tahun 1648, di bawah Perjanjian Westfalen, negara Eropah mengakui kemerdekaan Switzerland dari Empayar Rom Suci, dan keberkecualiannya.

Selama masa moden dalam sejarah Switzerland, autoritarianisme yang sedang berkembang dalam keluarga patrisiat, dan krisis kewangan pada meletusnya Perang Tiga Puluh Tahun menimbulkan perang petani Switzerland 1653. Dengan latar belakang perjuangan ini, konflik antara kanton Katolik dan Protestan menguncup, tercetus keganasan lanjutan dalam Pertempuran Villmergen pada tahun 1656 dan 1712.

Zaman Napoleon

Undang-undang Perantaraan adalah cubaan Napoleon untuk berkompromi antara ancien régime dan republik.

Pada tahun 1798, pasukan Revolusi Perancis menakluki Switzerland, dan menegakkan perlembagaan baru yang seragam, yang memusatkan pemerintahan negeri, dan secara efektif menghapuskan kanton. Rejim baru itu yang dikenali sebagai Republik Helvetia amat tidak popular. Negeri ini ditegakkan oleh pasukan penyerang asing, dan menghancurkan tradisi yang sudah berlangsung selama berabad-abad, membuat Switzerland tak lebih dari negara satelit Perancis. Penindasan Perancis yang dahsyat dalam Pemberontakan Nidwalden di bulan September 1798 adalah contoh adanya penindasan oleh Angkatan Darat Perancis dan perlawanan penduduk setempat atas pendudukan itu.

Ketika perang tercetus antara Perancis dan pesaingnya, tentera Rusia, Habsburg menyerang Switzerland. Pada tahun 1803, Napoleon mengaturkan pertemuan ahli politik Switzerland dari kedua-dua belah pihak di Paris. Hasilnya ialah Undang-undang Perantaraan yang banyak memulihkan autonomi Switzerland, dan memperkenalkan sistem gabungan (konfederasi) atas 19 kanton. Untuk selanjutnya, banyak politik Switzerland yang akan menyeimbangkan tradisi kanton atas pemerintahan sendiri dengan keperluan pemerintahan pusat.

Pada tahun 1815, Kongres Wina benar-benar memulihkan kembali kemerdekaan Switzerland, dan negara Eropah setuju untuk mengakui keberkecualian Switzerland secara tetap. Perjanjian itu menandai saat ketika Switzerland berperang untuk kali terakhir dalam konflik antarabangsa. Perjanjian itu juga memungkinkan Switzerland untuk menambah wilayahnya, dengan masuknya Kanton Wallis, Neuchatel, dan Genève – inilah juga untuk yang terakhir kalinya Switzerland mengembangkan wilayahnya.

Negara persekutuan

Restorasi kekuasaan ke patrisiat hanya sementara. Setelah masa huru-hara dengan benturan kekerasan yang terjadi berulang kali seperti Züriputsch pada tahun 1839, perang saudara pecah di antara kanton Katolik, dan beberapa kanton yang lain pada tahun 1847 (Sonderbundskrieg). Perang itu berlangsung selama sebulan, menyebabkan seramai 100 orang terkorban. Betapa kecilnya Sonderbundskrieg ternyata apabila dibandingkan dengan perang, dan pergolakan di Eropah yang lain pada abad ke-19, Sonderbundskrieg menyisakan dampak besar bagi psikologi dan masyarakat Switzerland. Perang itu membuat semua orang Switzerland mengerti perlunya persatuan, dan kekuatan kepada negara-negara jiran. Orang Switzerland dari semua lapisan masyarakat, baik Katolik, Protestan, ataupun dari aliran liberal mahupun konservatif, sedar bahawa kanton-kanton itu akan banyak menguntungkan jika kepentingan ekonomi, dan keagamaannya digabungkan. Berkat mereka yang menyokong kekuatan kanton (Sonderbund Kantone), majlis kebangsaan terbahagi kepada majlis tinggi (Dewan Negara Switzerland) dan majlis rendah (Dewan Nasional Switzerland). Switzerland menerima guna perlembagaan persekutuan dan penggunaan referendum (kewajipan bagi setiap pindaan perlembagaan) pada tahun 1848. Perlembagaan itu menyediakan kekuasaan berpusat untuk pemerintahan sendiri pada isu setempat ketika lepas dari kanton. Pada tahun 1850, franc Switzerland menjadi mata wang tunggal Switzerland. Perlembagaan itu dipinda secara menyeluruh pada tahun 1874 untuk menampung bertambahnya penduduk di samping Revolusi Industri. Perlembagaan itu memperkenalkan referendum fakultatif untuk hukum di peringkat persekutuan. Perlembagaan itu juga menentukan tanggungjawab persekutuan untuk pertahanan, perdagangan, dan masalah perundangan.

Pada tahun 1891, perlembagaan itu disemak dengan unsur kuasa luar biasa ke atas demokrasi langsung yang tetap unik hingga sekarang. Semenjak itu, pembaikan politik, ekonomi, dan sosial yang berlanjutan sudah meninggalkan kesan sepanjang sejarah Switzerland.

Sejarah moden

Switzerland tidak diserang selama kedua-dua Perang Dunia. Selama Perang Dunia I, Switzerland menjadi tempat tinggal Vladimir Illych Ulyanov (Lenin) yang mentetap di situ hingga tahun 1917.[13] Keberkecualian Switzerland banyak dipersoal dengan adanya peristiwa Grimm-Hoffmann pada tahun 1917, namun itu tidak kekal lama. Pada tahun 1920, Switzerland bergabung dengan Liga Bangsa-Bangsa, dan Komuniti Eropah pada tahun 1963.

Sepanjang Perang Dunia II, rancangan serangan terperinci dipersiapkan oleh Jerman,[14] namun Switzerland tak pernah diserang. Switzerland dapat tetap merdeka melalui gabungan pencegahan ketenteraan, konsesi ekonomi ke Jerman, dan nasib baik kerana peristiwa yang lebih besar selama perang menunda misi tersebut. Cubaan oleh Parti Nazi Switzerland yang kecil untuk menimbulkan Anschluss oleh Jerman gagal sepenuhnya. Akhbar Switzerland mengecam Reich Ketiga yang sering membangkitkan amarah kepemimpinannya. Di bawah Jeneral Henri Guisan, kerahan angkatan militan beramai-ramai diperintahkan. Strategi ketenteraan Switzerland berubah dari salah satu pertahanan statik di perbatasan untuk melindungi jantung ekonomi menjadi strategi berpindah-randah jangka panjang tersusun, dan penarikan ke kedudukan yang kuat, dan terbekal baik di atas Pegunungan Alps yang dikenal sebagai Réduit. Switzerland menjadi markas penting untuk perisik kedua-dua belah pihak sepanjang konflik, dan sering mengantarai komunikasi antara pihak Paksi dan Berikat.

Perdagangan Switzerland disekat oleh Berikat dan Paksi. Kerja sama ekonomi, dan tambahan pinjaman kepada Reich Ketiga beragam menurut kemungkinan serangan yang dirasakan, dan adanya sekatan perdagangan yang lain. Konsesi mencapai puncaknya seminggu setelah rangkaian Kuasa Berikat penting melintasi Perancis Vichy di pada tahun 1942, menyebabkan Switzerland dikelilingi sepenuhnya oleh Berikat. Sepanjang tempoh peperangan, Switzerland menahan lebih dari 300,000 orang pelarian, 104,000 pasukan asing yang ditahan menurut Hak dan Kewajipan Blok Berkecuali yang digariskan dalam Konvensyen Hague. 60,000 orang pelarian adalah penduduk awam yang melarikan diri dari penindasan oleh Nazi. Daripada semuanya, 26,000-27,000 adalah Yahudi. Namun, dasar imigresen dan suaka yang ketat seperti hubungan kewangan dengan Jerman Nazi menimbulkan kontroversi.[15] Selama perang, Angkatan Udara Switzerland mempekerjakan pesawat di kedua belah pihak, menembak jatuh 11 pesawat Luftwaffe pengganggu pada bulan Mei dan Jun 1940, kemudian juga pengacau lain setelah perubahan dasar menyusuli ancaman dari Jerman; lebih dari 100 pesawat pengebom Berikat, dan anak-anak buahnya ditahan selama perang. Antara tahun 1944-1945, pengebom Berikat mengebom sembarangan bandar Schaffhausen (40 nyawa terkorban), Stein am Rhein, Vals, Rafz (18 nyawa), dan yang paling tidak disenangi, pada tarikh 4 Mac 1945 Basilea dan Zürich dibom.

Gereja besar Grossmünster dan tepi sungai di Zurigo moden

Wanita diberikan hak memilih dalam di peringkat kanton pada tahun 1959, di peringkat persekutuan pada tahun 1971, dan setelah perlawanan, di kanton terakhir Appenzell Rhodes-Intérieures pada tahun 1990. Setelah hak pilih di peringkat persekutuan, wanita cepat meningkat dalam kepentingan politik, yang mana wanita pertama yang menjadi anggota dewan tinggi adalah Elisabeth Kopp (19841989). Presiden wanita pertama adalah Ruth Dreifuss, dipilih pada tahun 1998 untuk menjadi presiden pada tahun 1999. (Presiden Switzerland dipilih tiap tahun dari kalangan tujuh ahli dewan tinggi). Presiden wanita kedua adalah Micheline Calmy-Rey yang memegang jawatan tinggi di Switzerland pada tahun 2007. Beliau berasal dari kawasan Kanton Valais (Jerman: Wallis) yang berbahasa Perancis. Sekarang beliau bergabung dengan 7 anggota kabinet/dewan tinggi oleh 2 wanita lain, Doris Leuthard dari Kanton Argovie dan Eveline Widmer-Schlumpf dari Kanton Grischun.

Pada tahun 1979, kawasan di dalam perbatasan Kanton Berne melepaskan diri, membentuk Kanton Giura. Pada tarikh 18 April 1999, penduduk, dan kanton Switzerland bersuara berkenaan dengan perlembagaan persekutuan yang disemak sepenuhnya.

Pada tahun 2002, Switzerland menjadi anggota penuh Pertubuhan Bangsa-bangsa Bersatu, meninggalkan Vatikan sebagai negara berdaulat terakhir yang tidak ikut PBB. Switzerland merupakan anggota pengasas EFTA, namun tidak menjadi anggota Kawasan Ekonomi Eropah (EEA). Permohonan keanggotaan di Kesatuan Eropah dikirim pada bulan Mei 1992, namun tak berlanjut sejak EEA ditolak pada bulan Disember 1992 ketika Switzerland menjadi satu-satunya negara yang melancarkan referendum untuk EEA. Sudah terjadi beberapa referendum atas masalah EU, dengan reaksi beragam terhadapnya dari penduduknya, permohonan keanggotaan telah dibekukan. Namun, secara tahap perundangan yang disesuaikan dengan EU dan pemerintah telah menandatangani sejumlah perjanjian bilateral dengan EU. Switzerland, bersama dengan Liechtenstein, sudah dikelilingi oleh negara anggota EU sejak keahlian Austria pada tahun 1995. Pada 5 Jun 2005, pemberi suara di Switzerland dengan persetujuan oleh 55% mayoritas bergabung dengan persetujuan Schengen, hasil yang dianggap oleh komentator EU sebagai tanda dukungan oleh Switzerland, negeri yang sejak dahulu disebut-sebut sebagai negara independen, berkecuali, atau isolasionis.

Rujukan

WikiPedia: Switzerland http://www.pxweb.bfs.admin.ch/Dialog/varval.asp?ma... http://www.bfs.admin.ch/bfs/portal/en/index/region... http://www.meteoschweiz.admin.ch/web/en/climate.ht... http://www.meteoschweiz.admin.ch/web/en/climate/cl... http://map.search.ch/index.en.html http://www.swissinfo.ch/eng/business/detail/Six_Sw... http://www.uek.ch/en/ http://www.citymayors.com/economics/power-cities.h... http://www.citymayors.com/features/quality_survey.... http://www.mercerhr.com/knowledgecenter/reportsumm...