Penggunaan Arang

Pembakaran

Batu arang lazimnya dipakai untuk membakar makanan di luar ruangan dan pada saat berkemah. Di beberapa negara Afrika, arang digunakan oleh sebahagian besar masyarakat sebagai alat memasak sehari-hari. Walau bagaimanapun, pemakaian bahan ini sebagai bahan api untuk memasak dalam ruang tertutup sangat berisiko karena pembakaran bahan tersebut menghasilkan karbon monoksida yang mendatangkan bahaya kesihatan tinggi dalam badan.[1]

Sebelum Revolusi Perindustrian, arang digunakan sebagai bahan bakar industri metalurgi.

Arang juga dapat digunakan sebagai bahan api kendaraan bermotor. Arang atau kayu dibakar di dalam generator gas kayu untuk menggerakan mobil dan bus. Di Perancis pada saat Perang Dunia Kedua, penghasilan kayu dan arang untuk kendaraan bermotor meningkat dari sebanyak 50,000 ton sebelum perang menjadi 500.000 ton pada tahun 1943.[2]

Pengasapan

Sejenis arang khas digunakan bagi mengasap Hookah. Arang menyala diletakkan di atas kerajang, yang diletakkan di atas mangkuk tembakau, dan melalui haba tidak langsung "memasak" tembakau pada suhu yang menghasilkan asap, tetapi tidak membakar.

Seni lukisan

jmpl|Batang arang yang sebagai media seni rupa.Arang digunakan dalam seni rupa seperti pensil atau krayon. Media ini banyak digunakan untuk membuat sketsa dalam ukuran besar atau media di mana permukaan ia memerlukan garis lakaran yang kuat agar dinampakkan rupanya, seperti kanvas. Sebagai media seni rupa, arang dijual dalam bentuk batangan.

Arang memiliki sifat lembut, ringan, hitam, dan sekaligus mudah patah. Media ini sangat disenangi pelukis dalam pelakaran kerana ia dilihat dapat menghasilkan karya akhir yang tampak sangat jelas, bahkan dalam proses pengecatan sekalipun.